Desa Wisata Ketapanrame Jadi Pembicaraan, Ada Apa?

Desa Wisata Ketapanrame di Mojokerto telah meraih penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik 2023 dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Desa ini menawarkan konsep wisata yang unik dengan berbagai daya tarik dan aktivitas menarik bagi pengunjung.

Baca Juga: Susunan Pemain Indonesia Yang Diperkirakan Akan Turun Lawan Australia

1. Daya Tarik:
Desa Wisata Ketapanrame mampu menarik sekitar seribu wisatawan pada akhir pekan. Selain menawarkan keindahan alam seperti persawahan dan wisata air, desa ini juga menghadirkan beragam wisata kreasi, budaya, dan edukasi. Wisata ini dilengkapi dengan berbagai wahana bermain, kolam pemandian, kolam ikan, botanical garden, serta sumber mata air. Destinasi alam utama di desa ini meliputi Air Terjun Dlundung, Taman Ghanjaran, dan Sumber Gempong.

2 Aktivitas:
Pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas budaya seperti pencak silat, bantengan, bermain gamelan, dan menari mayang rontek. Selain itu, terdapat juga wisata edukasi yang melibatkan pengunjung dalam kegiatan seperti menanam padi, membajak sawah, menyaksikan pembuatan jamu, samiler, budidaya maggot, pengelolaan sampah, hingga memetik kopi sendiri.

Lokasi dan Tiket Masuk:
Desa Wisata Ketapanrame terletak di wilayah Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Untuk masuk ke wisata ini, pengunjung akan dikenakan tiket sebesar Rp5 ribu. Selain itu, untuk mencoba berbagai wahana, pengunjung perlu membayar tiket tambahan mulai dari Rp5 ribu hingga Rp20 ribu.

4. Cara Ke Sana:
Desa Ketapanrame berada di lereng Gunung Welirang dengan ketinggian 800 mdpl, menjadikannya desa tertinggi di Kecamatan Trawas. Wilayahnya mencakup luas sekitar 345.642 hektar dan berjarak 45 kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Mojokerto serta 60 kilometer dari Ibu Kota Provinsi Jawa Timur, Surabaya. Pengunjung dapat menggunakan peta atau aplikasi peta digital untuk menemukan rute menuju desa ini.

Informasi ini memberikan gambaran lengkap tentang Desa Wisata Ketapanrame yang kaya akan wisata alam, budaya, dan edukasi. Harapannya, desa ini terus berkembang menjadi destinasi wisata unggulan yang diminati oleh pengunjung.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: setiafakta.com