Menurut Hasto, setiap pertanyaan yang diajukan dalam debat harus diukur dengan kebijakan yang memberikan manfaat bagi wong cilik.
"Debat ini bukanlah ngisi teka-teki silang, tapi menyampaikan komitmen kepada rakyat. Setiap pertanyaan diukurnya kebijakan, selalu berbicara manfaat bagi wong cilik," tegasnya.
Ketika ditanya tentang isu-isu lain yang berkembang, Hasto menegaskan bahwa fokus utama adalah pada ekonomi nasional dan perjuangan untuk kepentingan nasional.
Ia berharap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat lebih berkaitan dengan kebutuhan rakyat.
"Jadi kalau mohon maaf, usia belum cukup, memang seringnya itu masih bertanya dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak ada kaitannya dengan rakyat," tutup Hasto.
Gibran Dinilai Pongah di Debat Cawapres
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayojakarta.com
Artikel Terkait
Rismon Sianipar Luncurkan Buku Gibran End Game Meski Jadi Tersangka Kasus Ijazah
Ahmad Sahroni Bantah Kabur ke Singapura Usai Rumahnya Dijarah, Ini Faktanya
Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta: Kronologi, Korban, dan Update Terbaru
Jimly Asshiddiqie Pimpin Komisi Reformasi Polri, Ini Daftar Lengkap Anggotanya