"Soal survei (Litbang Kompas), saya tidak melihat dukungan untuk Prabowo, tapi saya melihat masih 60 persen lebih yang tidak mendukung Prabowo. Ini sudah dengan Gibran loh, sudah dengan pertemuan-pertemuan yang memunculkan simbolisasi dan klaim seolah-olah yang bisa melanjutkan program Jokowi adalah Prabowo-Gibran," jelas Aria.
Lebih jauh, Aria mengungkapkan, masih adanya pemilih PDI Perjuangan yang belum menentukan (undecided) pilihan tak berarti akan lari ke pasangan capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
Dia bahkan menyebut hasil survei Litbang Kompas wajar karena basis pemilih PDIP masih bingung dengan peta politik yang berubah pasca bergabungnya Gibran sebagai cawapres Prabowo.
"Hasil survei ini wajar. Pemilih PDI Perjuangan masih bingung, ya karena bertanya kok di sana ada Mas Gibran (Gibran Rakabuming Raka). Tapi apakah mereka otomatis dukung Prabowo? Enggak juga," ungkapnya.
Aria juga menegaskan, hasil survei Litbang Kompas justru menjadi pemicu bagi PDIP menggerakan seluruh caleg, kader, dan relawan untuk mensosialisasikan visi-misi dan program-program yang menjadi garis kebijakan PDIP dan telah dijalankan Jokowi selama 10 tahun memerintah.
"Inilah ruang bagi kami untuk meyakinkan bahwa PDI Perjuangan tetap dengan garis kebijakan saat mengusung Jokowi 10 tahun lalu, dan sekarang saat mengusung Ganjar-Mahfud," pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
TNI Gagalkan Aksi Begal & Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Disita
Kalah Telak! Mr J PSI Tumbang di Tangan Anak Buah Prabowo
Pemkot Surabaya Gandeng Densus 88, Ini Tujuan dan Langkah yang Akan Dilakukan
Prabowo Izinkan Jokowi Diadili? Ini Kata Pengamat Soal Sinyal Purbaya