“Saat saya pertama kali menemukan sinar kosmik berenergi ultra tinggi (UHE) ini, saya pikir pasti ada kesalahan, karena sinar ini menunjukkan tingkat energi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam 3 dekade terakhir,” ujar Toshihiro Fujii, penulis utama studi dan ahli astrofisika di OMU sebagaimana dikutip Live Science.
Ilmuwan tidak yakin dari mana asal sinar UHE. Mereka menyebut arah kedatangannya menunjukkan kekosongan dalam struktur alam semesta berskala besar. Artinya, UHE datang dari wilayah yang belum diketahui lokasinya. Wilayah ini bahkan tidak diketahui memiliki galaksi, nebula, atau struktur kosmik lainnya.
Ada kemungkinan sinar kosmik berasal dari tempat lain dan dibelokkan ke arah Bumi oleh medan magnet yang mengelilingi bintang atau benda masif lainnya. Selain itu, tidak jelas pula benda apa yang bisa menghasilkan sinar kosmik sebesar itu. Peneliti menduga, ini disebabkan oleh supernova atau penggabungan lubang hitam. Partikel ini juga bisa berasal dari fenomena astronomi yang tidak diketahui.
Begitu pun dengan fenomena sinar kosmik OMG pada 1991, mereka belum yakin apa yang menyebabkannya. Tim berharap, observatorium generasi berikutnya dapat melacak asal usul partikel UHE, dan membantu mengungkap penyebabnya.
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Nanang Gimbal Dituntut 15 Tahun Penjara, Ini Kronologi Pembunuhan Sandy Permana
SIM Keliling Bandung Hari Ini 2025: Lokasi, Syarat & Biaya Perpanjangan
Kasus Misteri Kematian Terapis RTA di Pejaten: Pencabutan Laporan & 22 Saksi Diperiksa
Layanan Perjalanan Bisnis 24/7 AladinTravel: Solusi Efisiensi Perjalanan Dinas Perusahaan