Israel Lakukan Segala Cara untuk Cegah Warga Palestina Salat di Al-Aqsa, Sampai Lempar Gas Air Mata

- Sabtu, 18 November 2023 | 13:00 WIB
Israel Lakukan Segala Cara untuk Cegah Warga Palestina Salat di Al-Aqsa, Sampai Lempar Gas Air Mata


"Tapi itu sangat bergantung pada individu polisi yang punya kewenangan.”


Wakaf Islam, atau wakaf keagamaan, adalah organisasi yang ditunjuk Yordania yang bertanggung jawab atas kontrol dan pengelolaan situs-situs Islam di kompleks keagamaan Al-Aqsa.


Mereka sering bersuara menentang meningkatnya tekanan Israel terhadap masjid Al-Aqsa dan wilayah sekitarnya.


Banyak umat Islam khawatir bahwa Israel akan memanfaatkan kekacauan perang yang sedang berlangsung untuk menerapkan perubahan jangka panjang mengenai siapa yang mengontrol situs suci tersebut.


Orang Yahudi menyebut Al-Aqsa sebagai Temple Mount.


Abu Sway khawatir situasi ini dapat dieksploitasi untuk menerapkan pembatasan jangka panjang di kompleks tersebut.


Ia menambahkan bahwa Wakaf “tidak akan pernah menerima keadaan seperti itu”.


Pembatasan salat Muslim di Kota Tua ini bertepatan dengan meningkatnya tekanan terhadap Kawasan Armenia di Yerusalem.


Di sana, komunitas Kristen Armenia mengaku menghadapi “ancaman eksistensial” buntut dari kesepakatan yang tidak jelas dan rahasia yang dapat menyebabkan sekitar 25 persen dari pendapatan mereka dijual ke komunitas pemukim Israel.


Sejak dimulainya perang di Gaza, Israel telah menerapkan pembatasan ketat terhadap jamaah yang ingin mencapai kompleks Al-Aqsa.




Israel mendirikan banyak pos pemeriksaan dan tidak mengizinkan mereka yang tidak tinggal di Yerusalem untuk masuk.


Peningkatan kekerasan juga terlihat di Tepi Barat dan di Yerusalem Timur di mana pasukan polisi memperketat pembatasan pergerakan orang.


Konflik terbaru dimulai ketika serangan pimpinan Hamas terhadap Israel menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.


Israel kemudian membalas dengan membombardir Gaza dan melancarkan invasi darat, menewaskan lebih dari 11.000 warga Palestina termasuk sedikitnya 4.500 anak-anak.


Meskipun pembatasan di Al-Aqsa semakin meningkat, banyak warga Palestina, seperti Zaidan, mengatakan mereka akan terus mencoba mendatangi situs keagamaan mereka.


Bagi mereka, Masjid Al-Aqsa merupakan simbol perjuangan mereka melawan pendudukan Israel dan juga merupakan situs spiritual yang dihormati.


“Jiwaku untuk Al-Aqsa, darahku untuk Al-Aqsa,” kata Zaidan.


Sumber: Tribunnews

Halaman:

Komentar