PM Spanyol Mengajak Eropa Mengakui Kemerdekaan Palestina, Mengutuk Kejahatan Perang Israel

GELORA.ME - Perdana Menteri (PM) Spanyol, Pedro Sanchez telah mengumumkan bahwa pemerintahannya akan berupaya untuk mengakui negara Palestina.

Sanchez juga mengkritik dan menguntuk kejahatan perang dan invasi Israel ke Jalur Gaza.

Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengkritik Israel terkait pembunuhan perempuan, anak-anak dan bayi di Jalur Gaza yang akibet agresi Zionis Israel.

Ketika beberapa negara Eropa semakin mengutuk kejahatan perang dan invasi Israel ke Jalur Gaza.

Pedro Sanchez akan bekerjasama secara nasional dan di Eropa untuk mengakui negara Palestina.

Pada debat di Parlemen minggu ini, menjelang mosi percaya yang akan dilakukan besok, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menyatakan akan mendesak Israel untuk mengakhiri pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga Palestina di Gaza.

Ini adalah kritiknya Pedro Sanchez yang paling tajam terhadap Israel sesudah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengkritik yang sama sejak perang melawan Hamas pecah lebih dari sebulan yang lalu.

“ Kami menuntut gencatan senjata segera dari pihak Israel di Gaza dan kepatuhan yang ketat terhadap hukum kemanusiaan internasional, yang mana hari ini jelas tidak dihormati,” tegas  Pedro Sanchez, Rabu 15 November 2023.

Sanchez  menekankan bahwa dengan kejelasan yang sama kami menolak pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.

Pernyataan Sanchez sebagai kecaman paling keras dari Perdana Menteri atas pemboman Israel terhadap wilayah yang terkepung dan serangan pemukim di wilayah pendudukan Palestina, sejauh ini.

Sanchez mengumumkan bahwa komitmen pertamanya untuk badan legislatif Spanyol adalah bekerja di Eropa dan, tentu saja, di Spanyol untuk mengakui Negara Palestina.

Komitmen Madrid untuk mengakui negara Palestina didasarkan pada resolusi yang disetujui badan legislatif Spanyol, Cortes Generales pada tahun 2015.

Ada spekulasi di Spanyol mengenai apakah Sanchez akan dapat tetap menjabat dalam waktu dekat, karena kebijakan dalam negeri yang kontroversial seperti amnesti pemerintahnya terhadap separatis Catalan.