Soal Tuduhan PDIP, Fahri Hamzah: Dicurigai Curang Sama yang Sering Curang

- Rabu, 15 November 2023 | 12:30 WIB
Soal Tuduhan PDIP, Fahri Hamzah: Dicurigai Curang Sama yang Sering Curang

"Pada momentum yang sangan aik, setelah mendengarkan apa yang tejadi pada politik terkini, dan mempertinmbangkan dengan hati nurani, sudah tiba saatnya berbicara dengan nurani, tuntunan akal sehat dan kebenaran hakiki," tuturnya.


Ia pun mengajak publik untuk mengawal proses demokrasi, jelang Pemilu 2024. Megawati menekanakn pemilu harus berlangsung jujur, adil, langsung, bersih dan rahasia.


"Jangan lupa terus kawal demokrasi berdasarkan nurani, jangan takut bersuara, semua harus berakar pada kehendak masyarakat, itulah kewajiban kita, agar tidak terjadi kesewenangan-wenanganan," ucapnya.


Satu hari sebelumnya, pada Sabtu (11/11/2023), Ganjar mengunggah sebuah video melalui akun Instagram pribadinya di akun @ganjar_pranowo.  mengungkapkan kegelisahan seusai memantau perkembangan kondisi politik belakangan ini, pascaputusan MKMK


Ganjar mempertanyakan mengapa putusan dari sebuah protes dengan pelanggaran etik berat bisa lolos begitu saja. "Saya tercenung memantau perkembangan akhir-akhir ini tentang kondisi politik setelah putusan MKMK. Saya mencoba diam sejenak, saya merenungkan bangsa ini ke depan. Saya mencermati kembali kata demi kata, kalimat demi kalimat dari putusan itu yang menjadi pertimbangan dan dasar Majelis Kehormatan MK," kata Ganjar melalui rekaman video yang diunggah di akun Instagramnya seperti dilihat, Sabtu (11/11/2023).


"Dari situ saya semakin gelisah dan terusik mengapa sebuah keputusan dari sebuah protes dengan pelanggaran etik berat dapat begitu saja lolos, apa ada pertanggungjawabannya kepada negara," lanjutnya.


Ganjar juga mempertanyakan mengapa putusan tersebut masih dijadikan landasan hukum dalam bernegara. Menurutnya, hal itu seperti cahaya yang menyilaukan dan menyakitkan mata.


"Mengapa keputusan dengan masalah etik, di mana etik menjadi landasan dari hukum, masih dijadikan rujukan dalam kita bernegara. Mengapa hukum tampak begitu menyilaukan dan menyakitkan mata sehingga kita rakyat sulit sekali memahami cahayanya," ujar Ganjar.


Sumber: inilah

Halaman:

Komentar