Dalam Syaamil Qur’an diterangkan beberapa sifat asli dari Bani Israel atau Yahudi, yakni suka mengingkari, banyak bertanya, membunuh, dan lain sebagainya. Padahal, Allah telah memberikan banyak nikmat kepada mereka. Di antaranya, dibebaskan dari kezaliman Firaun, menjalani kehidupan subur, mempunyai Taurat dan rasul dari kalangan mereka, tetapi mereka tidak bersyukur.
Selain itu, mereka juga suka membelakangi wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Musa AS supaya berpindah ke Palestina. Alasannya, mereka takut menghadapi Suku Kanaan. Ucapan Bani Israil yang pengecut itu sangat menyedihkan hati Nabi Musa. Lalu, Musa berdoa kepada Allah. Ya Allah, aku tidak menguasai selain diriku dan diri saudaraku, Harun, maka pisahkanlah kami dari orang fasik yang mengingkari nikmat dan karunia-Mu.”
Atas perbuatan mereka itu, Allah menghukum mereka dengan diharamkannya memasuki wilayah Palestina selama 40 tahun. Dan selama itu, mereka berkeliaran tanpa tempat yang tetap. Mereka hidup dalam kebingungan sehingga semuanya musnah. Palestina kemudian dihuni oleh generasi yang baru.
Selain sifat yang disebutkan tadi, bani Israel juga menghina rasul mereka.
وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً ۖ قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا“
Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya, sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih sapi betina. Mereka berkata, apakah kamu hendak menjadikan kami bahan ejekan?” Lihat kisah lengkapnya dalam surat Al-Baqarah [2]: 67-71. (Republika)
Artikel Terkait
Jusuf Hamka Menggugat Hary Tanoe di Pengadilan: Pengakuan Pahit Korban Kezaliman Bisnis
Yusuf Muhammad Kritik Respons Gibran Soal CPNS: Dinilai Kosong dan Minim Optimalisasi
Dharma Pongrekun: Ingin Jadi Polisi yang Baik, Tapi Sistemnya Menghadang?
Dina Meninggal, Fitnah Heryanto Menghantui: Fakta atau Rekayasa?