Selama ditahan, Lifshitz mengklaim kebutuhan dasarnya—seperti makanan dan minuman—tercukupi. "Mereka mengurus setiap detailnya. Mereka memberikan makanan yang sama seperti yang kita makan, keju putih dan mentimun," kata Lifshitz.
Sharone, putri Lifshitz, mengatakan bahwa pejuang Hamas memastikan bahwa mereka tidak akan menyakiti sandera karena mereka adalah Muslim. "Mereka mengatakan bahwa mereka adalah Muslim dan tidak akan menyakiti kami," ujarnya.
Selain itu, Lifshitz juga mengkritik pemerintah Israel atas kurangnya kesiapan dalam menghadapi serangan. Menurutnya, dua miliar shekel telah dihabiskan untuk sistem keamanan yang ternyata tidak berfungsi efektif.
Sumber: inilah
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Golden Dome AS Tak Berkutik: Pakar Beberkan Alasan Rudal Nuklir Burevestnik Rusia Tak Terkalahkan
Demo Toba PKL Tuntut Klarifikasi Pendeta Victor Tinambunan, Bupati Turun Tangan
3 Tersangka Penipuan Trading Kripto Rugikan Korban Rp 3 Miliar, Ini Modusnya
Kuota Perempuan di DPR Meningkat: Dukung 30% Keterwakilan Perempuan di Parlemen