GELORA.ME - Seorang pelajar SMK Negeri 1 Pusakanagara di Pantura, Subang tewas setelah diduga dianiaya anggota Polsek Pusakanagara berinisial Aipda W, Minggu (3/12).
Wakapolres Subang Kompol Endar Supriatna mengatakan, kasus ini berawal saat polisi memergoki pelajar yang hendak tawuran ke daerah Truntum, Desa Patimban. Saat itu ada 5 pelajar berboncengan hendak tawuran termasuk korban bernama Adlyan Waher (16).
"Sebanyak 5 orang remaja termasuk korban Adlyan Waher(16) berangkat dari Desa Rancadaka Kecamatan Pusakanagara menggunakan 2 motor hendak melakukan tawuran ke daerah Truntum Desa Patimban, dengan membawa senjata tajam parang dan klewang," kata Endar Supriatna, Rabu (6/12).
"Melihat remaja tersebut membawa senjata tajam berupa klewang dan parang, kemudian anggota polisi tersebut mengejarnya dengan menabrakkan motor polisi ke motor remaja hendak tawuran tersebut," lanjutnya.
Motor pelajar yang ditabrak Aipda W, lanjut Endar, terjatuh termasuk korban. Aipda W saat itu mengamankan korban Adlyan, sementara rekannya yang lain melarirkan diri.
Aipda W lalu menanyai korban Adlyan. Bukannya kooperatif, Adlyan tak mau menjawab pertanyaan Aipda W dan menutupi identitas rekannya yang lain.
"Dua remaja berhasil kabur, kemudian 1 remaja berinisial AW berhasil diamankan polisi. Namun saat ditanya oleh anggota polisi tersebut, remaja tersebut tak kooperatif saat ditanya polisi, hingga membuat anggota Polisi tersebut naik pitam dengan memukul remaja tersebut," ungkapnya
Korban Adlyan Dipukuli dengan Tangan Kosong
Menurut Endar, saat itu anggotanya tersebut memukul korban Adlyan dengan tangan kosong hingga mengakibatkan luka di wajah dan mulut. Korban saat itu tak sadarkan diri.
"Akhirnya dengan menggunakan tangan kosong, oknum anggota polisi tersebut melakukan penganiayaan terhadap AW, dengan memukul di bagian muka dan bibir, hingga membuat korban luka lebam di bagian wajah dan bibir," ucapnya.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Kronologi Lengkap Pembunuhan Sadis di Siak: Motif Gara-Gara Hotspot Dimatikan Mengejutkan
Siswi SMA Pesisir Selatan Melahirkan di Kelas, Terungkap Dihamili Paman Sendiri
Wakil Bupati Pidie Jaya Minta Maaf, Pukul Kepala Dapur SPPG hingga Dilaporkan BGN
Kasus Kekerasan Seksual Siswi SMK di Bone: Guru & Siswa Jadi Pelaku, Modus Silat