Menurut penuturan salah satu dokter bedah di Gaza, Nidal Abed akibat krisis yang melanda sejumlah rumah sakit di Gaza ia terpaksa melakukan operasi tanpa anestesi.
Situasi yang mendesak juga memaksa para staf untuk menggunakan jarum jahit untuk menjahit luka. Ada pula staf yang membungkus luka bakar besar dengan pakaian alih-alih perban.
"Tidak ada yang lebih ngeri dari jeritan pasien yang dioperasi tanpa cukup anestesi, kecuali mungkin wajah-wajah penuh ketakutan mereka yang menunggu giliran operasi," kata seorang ahli bedah ortopedi dr Nidal Abed (51) tahun.
PBB Serukan Gencatan Senjata Kemanusiaan
Mencegah bertambahnya korban jiwa, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan gencatan senjata segera pada Israel dan Hamas.
Tak hanya itu rencananya Majelis Umum PBB akan menggelar pertemuan darurat dengan sejumlah negara di Eropa untuk membahas konflik yang dipicu oleh serangan militan Hamas terhadap Israel.
Pertemuan Majelis digagas sebagai respons atas gagalnya resolusi Dewan Keamanan PBB terkait konflik di Gaza yang saat ini telah menewaskan 5 ribuan orang.
"Langkah pertama yang harus dilakukan adalah gencatan senjata kemanusiaan segera, menyelamatkan nyawa warga sipil melalui pengiriman bantuan kemanusiaan yang cepat dan efektif," cetus kepala hak asasi manusia (HAM) PBB Volker Turk.
Sumber: tribun
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
3 Jalur Alternatif Bengkulu ke Padang 2024: Rute Tercepat & Paling Aman
KPK Percepat Penyelidikan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Imbau Pihak Terkait Kooperatif
Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Tangsel, 180 KK Terdampak Banjir
KPK Selidiki Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh: Fakta Terbaru!