Para pengunjuk rasa menyerukan kembalinya warga Israel yang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza. Mereka juga meminta Netanyahu untuk mundur, menyalahkan dia atas situasi yang terjadi saat ini.
Sejak meluncurkan Operasi Badai Al Aqsa pada 7 Oktober 2023, Hamas telah menawan sekitar 200 orang Israel.
Pada Jumat (20/10), sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedeen al-Qassam, membebaskan seorang wanita Amerika dan putrinya yang termasuk di antara para tawanan tersebut karena alasan kemanusiaan.
Sebagai balasan atas serangan Hamas, Israel melancarkan serangan udara bertubi-tubi ke Jalur Gaza yang sudah menewaskan lebih dari 4.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Reuni 212 2025 di Monas: Jadwal, Agenda, dan Tokoh yang Hadir
Banjir Bandang Pidie Jaya: Kayu Gelondongan Diduga Hasil Perambahan Hutan Serang Permukiman Warga
Laporan Internal FBI: Trump Derangement Syndrome dan Ancaman Krisis Hukum di AS
Evakuasi Jenazah Korban Bencana Aceh: Kisah Haru dan Tantangan Berat Petugas BPBD