GELORA.ME - Sekitar 1.200 orang, di antaranya sekitar 500 anak, diyakini terjebak di bawah reruntuhan akibat pemboman Israel di Jalur Gaza, menurut otoritas kesehatan Palestina. Mereka mendasarkan perkiraan mereka pada panggilan darurat yang mereka terima.
“Pihak berwenang Palestina telah mendaftarkan sekitar 1.000 laporan lebih mengenai orang-orang yang hilang di bawah reruntuhan bangunan di Gaza,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf al-Qudra.
“Kami berharap sebagian besar dari mereka masih hidup,” katanya.
Mohammed Abu Selmia, direktur umum Rumah Sakit Shifa, pusat medis terbesar di Gaza menambahkan petugas medis mendengar korban menjerit dari bawah reruntuhan. “Tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.”
Ali Ahad, warga Kota Gaza berusia 37 tahun, mengatakan tim penyelamat tidak pernah datang ketika serangan udara Israel meratakan bangunan tempat tinggal di sebelahnya.
Dia dan teman-temannya berlari keluar dengan memakai sandal, menyaring puing-puing dan berjuang untuk mengangkat pria dan wanita berlumuran darah keluar dari reruntuhan dengan selimut.
Ketika mereka melihat sebuah ambulans melaju di jalan menuju Rumah Sakit Shifa, mereka mengejarnya, menggedor-gedor jendelanya agar berhenti sehingga mereka bisa memaksa tetangga mereka masuk.
Artikel Terkait
Kebakaran Terra Drone: Misteri Pemetaan Sawit Ilegal & Bencana Sumatera Terungkap?
Visa Kartu Emas AS: $1 Juta untuk Izin Tinggal, Benarkah Adil? Analisis Kontroversi
BGN Tanggung Biaya Perawatan 21 Korban Kecelakaan Mobil MBG di SDN Kalibaru
Kecelakaan SDN 1 Kalibaru: 20 Siswa dan Guru Terluka Ditabrak Mobil Pengangkut MBG