GELORA.ME - Rencana pemerintah China untuk memodifikasi terjemahan Alquran memicu kontroversi dan kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas. Langkah ini dianggap bagian dari upaya "sinifikasi" terhadap Islam yang telah dirancang oleh China sejak 2018.
Sebagaimana diketahui, China berencana untuk memodifikasi terjemahan Alquran sebagai bagian dari upaya sinifikasi terhadap agama-agama monoteistik di negara tersebut. Sinifikasi adalah proses adaptasi atau modifikasi sesuatu agar sesuai dengan budaya dan tradisi China. Menurut Partai Komunis China (PKC), tujuan dari modifikasi ini adalah untuk "menggunakan konfusianisme untuk menafsirkan kitab suci."
Anwar Abbas yang juga menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah mengecam rencana ini dalam sebuah pernyataan tertulisnya. "Jika ada pihak yang berusaha merubah-rubah, menambah-nambah, atau mengurang-ngurangi ayat-ayat Alquran, tindakan tersebut jelas tidak dapat ditolerir," kata Buya Abbas kepada inilah.com, Selasa (26/9/2023).
"Ini bukan hanya menghina dan melecehkan agama Islam dan umatnya, tetapi juga bisa memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia," tambahnya.
Artikel Terkait
8 Pemain Diaspora Ini Akan Perkuat Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025, Siapa Saja?
Kritik Pedas Yunarto untuk Relawan Jokowi: Whoosh Bukan Karya Terbaik, Tapi Bentuk Pengkultusan?
Suami di Jambi Poroti Harta Mertua Rp 230 Juta, Buat Foya-foya dengan Selingkuhan!
KPK Telusuri Aliran Uang ke Kemnaker, 8 Tersangka Kasus Pemerasan TKA Ditahan