GELORA.ME - Pimpinan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin Bogor, Habib Bahar bin Smith turut menyuarakan pandangannya tentang kisruh di Rempang, Pulau Batam, Kepulauan Riau, yang mengakibatkan terjadinya gesekan antara aparat dan masyarakat setempat.
Sebelum menyampaikan pandangannya, Bahar lebih dulu menyampaikan khutbah terakhir Nabi Muhammad SAW. Khutbah yang disampaikan saat Rasulullah melaksanakan Haji Wada tahun 10 Hijriah.
Dalam Khutbah tersebut, kata Bahar, Rasulullah SAW menyampaikan bahwa antar sesama umat haram saling menumpahkan darah hingga haram merampas harta dan hak sesama.
Setelah menyampaikan khutbah tersebut, Bahar kemudian mengajak jemaah untuk melihat kasus di Pulau Rempang yang sempat diwarnai gesekan antara polisi dan masyarakat terkait pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City.
"Saudara-saudara kita yang ada di Rempang Batam, keluarga Melayu, harta mereka, tanah mereka, rumah mereka yang telah mereka tinggali ratusan tahun, tanah nenek buyut mereka, tanah leluhur mereka akan dirampas," ujar Bahar dalam Youtube Sayyid Bahar bin Sumaith Official, Senin 25 September 2023.
“Siapa yang merampas, mengaku-ngaku atas nama negara, atas nama pemerintah, tapi merampas harta rakyat, atas nama negara tapi merampas yang bukan miliknya, tetapi mendzalimi rakyat," sambungnya
Artikel Terkait
Klarifikasi Lengkap Video Viral Golf Dadan Hindayana: Charity untuk Bencana Sumatera
2.603 Rumah Bantuan Dibangun Tanpa APBN, Tzu Chi & Menteri Ara Berkontribusi
Bantuan Rp 10.000 Per Hari dari Mensos: Jadup 3 Bulan untuk Korban Bencana Sumatera
Lisa Mariana Minta Maaf ke Atalia via DM: Unggah Bukti & Reaksi Warganet