Dia menjelaskan, butuh waktu lama untuk melakukan rebranding pada produk kopi. Kaesang melanjutkan, Ternakopi berfokus dengan strategi business-to-business atau B2B.
"Kita mainnya lebih ke jual raw material daripada kita jual B2C (business-to-consumer)," ujar putra bungsu Jokowi itu.
Lebih jauh, dia menjelaskan di dunia bisnis makanan dan minuman (FnB). Salah satunya tuntutan terus berinovasi agar masyarakat tetap membeli produk tersebut.
"Cuma waktu daya beli turun, ya mau enggak mau kita tetap harus bertahan aja," tutur Kaesang.
Sumber: tempo
Artikel Terkait
Kebakaran Terra Drone: Misteri Pemetaan Sawit Ilegal & Bencana Sumatera Terungkap?
Visa Kartu Emas AS: $1 Juta untuk Izin Tinggal, Benarkah Adil? Analisis Kontroversi
BGN Tanggung Biaya Perawatan 21 Korban Kecelakaan Mobil MBG di SDN Kalibaru
Kecelakaan SDN 1 Kalibaru: 20 Siswa dan Guru Terluka Ditabrak Mobil Pengangkut MBG