Dia menjelaskan, butuh waktu lama untuk melakukan rebranding pada produk kopi. Kaesang melanjutkan, Ternakopi berfokus dengan strategi business-to-business atau B2B.
"Kita mainnya lebih ke jual raw material daripada kita jual B2C (business-to-consumer)," ujar putra bungsu Jokowi itu.
Lebih jauh, dia menjelaskan di dunia bisnis makanan dan minuman (FnB). Salah satunya tuntutan terus berinovasi agar masyarakat tetap membeli produk tersebut.
"Cuma waktu daya beli turun, ya mau enggak mau kita tetap harus bertahan aja," tutur Kaesang.
Sumber: tempo
Artikel Terkait
SoftBank Gelontorkan Rp 359 Triliun ke OpenAI, Ini Syarat Kerasnya!
ICAC 2025: Event Anime & Komik Terbesar di JICC Senayan, Jangan Sampai Ketinggalan!
Resmi! Timor Leste Jadi Anggota ke-11 ASEAN, Prabowo Ikut Tandatangani Deklarasi Bersejarah
BI Jajaki Kerjasama dengan Apple: QRIS Tap Bakal Hadir di iPhone?