Tiba-tiba ada seorang pria berjaket biru dan mengenakan sarung tinju yang mengajaknya duel.
Pria tersebut tampak jago pasang kuda-kuda dan melontarkan serangan tinju dengan lincah. Salwan mencoba melawan, bahkan mengambil papan menu milik restoran yang dipasang di pinggir jalan. Tak diceritakan bagaimana awal dan akhir video itu.
Komunitas muslim di medsos menarasikan bahwa pria yang mengajak duel tersebut adalah petinju muslim yang juga berasal dari Irak.
“Ayo sini, sini, kamu ingin bermain-main, kan,” ujar pria petinju tersebut kepada Salwan dalam bahasa Arab. Pria petinju itu banyak mendapat apresiasi sebagai pemberani.
Salwan melaporkan kasus penyerangan oleh petinju itu ke polisi di Stockholm. Dia mengaku, pria itu mengancam membunuhnya.
Sebaliknya, pria petinju juga muncul dalam sebuah video di TikTok dan menyatakan bahwa dia dan Salwan Momika sebelumnya telah sepakat untuk bertarung. Jadi, duel itu dilakukan dengan sengaja, bukan sebuah penyerangan.
Jika benar bahwa duel itu sudah direncanakan, maka polisi mempertimbangkan pengaduan Salwan sebagai laporan palsu.
Motif Salwan Momika
Sejumlah analis menyebut motif Salwan melakukan aksi provokatif membakar Al-Quran adalah untuk cari perhatian (caper) agar izin tinggalnya diperpanjang oleh otoritas Swedia. Dia berharap mendapat kecaman dan ancaman dari negara asalnya, Irak, akibat ulahnya.
Jika itu tercapai, maka dia bisa membuktikan kepada pemerintah Swedia bahwa dia benar-benar perlu perlindungan karena jika kembali ke negaranya maka nyawanya terancam.
Untuk mencapai tujuan, Salwan yang semula beragama Kristen mendeklarasikan diri sebagai seorang ateis yang berpandangan liberal.
Sumber: kumparan
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Habib Jafar Doakan Onadio Leonardo Lepas dari Narkoba: Tak Ada Toleransi untuk Narkoba
Purbaya Tegaskan Kredibilitas Data Kemenkeu dan Minta Pemda Fokus Penyerapan Anggaran
Bupati Pati Gagal Dimakzulkan: DPRD Tolak Usulan dengan 36 Suara, Ini Rekomendasi Selanjutnya
Utang Whoosh Rp116 Triliun vs 12 Juta Penumpang: Ini Kata Luhut