Bertukar Pasangan Politik, Win-win Solution Prabowo dan Megawati

- Minggu, 16 Juli 2023 | 08:30 WIB
Bertukar Pasangan Politik, Win-win Solution Prabowo dan Megawati


Munculnya Ganjar Pranowo menjadi bagian malapetaka bagi PDIP dan Gerindra. Desakan internal dan eksternal PDIP memaksa partai berlogo moncong putih tersebut harus memilih opsi dukung Ganjar Pranowo sebagai Capres. Sementara Puan Maharani elektabilitasnya masih terpuruk sehingga terpaksa harus melepaskan impian menjadi capres.


Gerindra akhirnya secara politik tersingkir dari posisi awal yang harusnya menjadi capres. Jadi bukan Ganjar Pranowo capresnya tetapi Prabowo Subianto. Pada kenyataan PDIP resmi umumkan Ganjar Pranowo calon presiden 2024.


Keputusan sepihak PDIP mencalonkan Ganjar menjadi babak baru Gerindra memantapkan dukungannya ke Prabowo Subianto wajib maju sebagai calon presiden. Prabowo Subianto langsung tancap gas dengan menemui Jokowi ke Solo pascapengumuman Ganjar Pranowo capres resmi pada 21 April 2023.


Dalam dinamika politik saat ini, Prabowo kian mesra dengan Jokowi. Baliho Prabowo dan Jokowi bertebaran di mana-mana. Prabowo sering diajak Jokowi keliling Indonesia dan lebih gilanya Prabowo sangat dekat dengan kedua anak Jokowi, Kaesang dan Gibran.


Imbas politik yang diperoleh Prabowo dengan selalu nempel dengan Jokowi adalah elektabilitas Prabowo moncer dan tumbangkan Ganjar Pranowo. Dari awal Januari Prabowo naik secara konstan sementara Ganjar Pranowo elektabilitas turun.


Prediksi Prabowo menang dalam Pilpres 2024 semakin nyata dengan banyaknya dukungan dari relawan yang mendeklarasikan dukungan pada Ketua Umum Gerindra tersebut.


Sangat miris juga melihat survei politik yang menunjukkan jika pemilih Jokowi lebih cenderung memihak Prabowo daripada Ganjar. Diperparah lagi banyak Ketua Relawan pro Jokowi yang sudah balik arah dukung Prabowo seperti Imanuel (Noel) mantan Ketua GP Mania dan terakhir diduga Budi Arie Ketua Projo juga sudah mendukung Prabowo.


Melihat kenyataan peta politik yang semakin mencekam dan merugikan PDIP serta pencapresan Ganjar, elite politik PDIP sengaja melakukan negosiasi ulang dengan Prabowo.


Skenario pertemuan Megawati dan Prabowo lebih banyak akan melakukan negosiasi berkaitan pencapresan. Bisa ada kejutan semisal PDIP akhirnya mengalah dan memilih pilihan Ganjar Pranowo sebagai wakilnya.


Skenario kedua, PDIP tetap mengajukan Ganjar Pranowo dan memberikan opsi Prabowo Subianto sebagai cawapresnya. Dan skenario ketiga atau terakhir, PDIP mengambil ide gila menawarkan Puan Maharani menjadi wakil presiden.


Pada akhirnya dalam pertemuan Megawati dan Prabowo hanya berbagi kekuasaan dengan mengerem resiko politik tinggi. PDIP dan Gerindra akan menyetujui proposal perdamaian yang intinya siapun yang akan menang atau kalah tetap akan berada dalam satu kapal besar dan mereka akan menang bersama.


Kedua partai baik PDIP dan Gerindra akan bermain dua kaki.


Idealnya posisi politik dua kaki paling aman adalah kompromi pencapresan yang bertukar pasangan. Ganjar Pranowo tetap ada di komando PDIP, sementara Puan Maharani sebagai penerus PDIP akan dipersembahkan sebagai perkawinan politik dengan Gerindra.


Bisa dipastikan, PDIP dan Gerindra akan sama-sama menang dan pesta kekuasan di periode 2024-2029, siapapun pemenangnya Prabowo atau Ganjar. 


(Penulis adalah pengamat Politik dan Sosial, Ketua DPD PAN Kabupaten Cirebon, dan Ketua Umum RGP2024)

Halaman:

Komentar