Bertukar Pasangan Politik, Win-win Solution Prabowo dan Megawati

- Minggu, 16 Juli 2023 | 08:30 WIB
Bertukar Pasangan Politik, Win-win Solution Prabowo dan Megawati



OLEH: HERU SUBAGIA

WACANA pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto kian berembus kencang. Dua petinggi parpol ini akan segera melakukan pertemuan penting di tengah isu kemandeKan penjajakan koalisi dan isu pemilihan wakil presiden.


Moncernya Prabawo dan kemerosotan elektabilitas Ganjar Pranowo akan menjadi bagian agenda pembahasan yang sangat rahasia.






Sebelumnya, Gerindra diundang oleh PDIP dalam acara Bulan Bung Karno, 24 Juni 2023, di GBK. Namun Prabawo tidak datang dengan alasan khusus. Dalam pidatonya, Megawati menyindir keras bagi ketua partai yang hadir tetapi belum menentukan sikap pilihan dukungan politik. Ketua partai yang dimaksud adalah Zulkifl Hasan dari PAN dan Airlangga Hartarto dari Golkar.


Isu pertemuan dua petinggi partai ini diamini oleh Wasekjen PDIP, Sadarestuwati. Menurut informasi pertemuan menunggu jadwal Ketum Megawati Soekarnoputri untuk bertemu Prabowo Subianto.


Sadarestu mengatakan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tengah mengatur jadwal yang tepat. Ia menyebut Megawati tengah memiliki jadwal yang padat, salah satunya terkait dengan tugas di BRIN maupun BPIP.


Sebenarnya apa yang akan menjadi agenda krusial pertemuan ketua  partai tersebut ?


Kemungkinan besar PDIP dan Gerindra akan membicarakan agenda besar berkaitan Pilpres 2024. Didasari jika dua partai ini mempunyai kontribusi dan pengaruh besar dalam keseluruhan kontestasi politik nasional. Gerindra dan PDIP adalah partai besar yang sangat menentukan arah politik nasional.


Pertemuan tersebut akan membuka penawaran baru. Posisi tawar kedua partai saat ini sama kuat. PDIP sudah resmi mencapreskan Ganjar Pranowo dan Gerindra sendiri sudah memberikan mandat Ketum Gerindra Prabowo Subianto menjadi capres 2024.


Terdapat persinggungan keras ketika PDIP dengan cepat melakukan manuver pencapresan Ganjar Pranowo menjadi calon resmi pada Pilpres 2024. Keputusan tersebut diyakini sebagai langkah sepihak dan mengejutkan.


Hubungan PDIP dan Gerindra dalam dua kali pilpres cukup panas. PDIP menang dua kali pencapresan dengan mengusung Jokowi sementara Gerindra kalah dalam pilpres 2014 dan 2019 di mana Prabowo sebagai calon presidennya.


Diakhir periode jabatan Jokowi, ada isu jika Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto melakukan normalisasi hubungan politik. Atas dasar kesepakatan Batutulis ketika Prabowo menjadi wakil presiden dan Megawati menjadi capres, Megawati dan Prabowo akan kembali berbagi kekuasaan untuk hajat Pilpres 2024.


Skenario politik yang akan dibangun yakni Prabowo Subianto sebagai capres dan kemungkinan Puan Maharani sebagai cawapresnya. Agenda perkawinan politik tersebut bubar karena ada pihak ketiga sebagai biang keladi pecahnya kongsi politik.

Halaman:

Komentar