Soal harga, Nikuba Hidrogen rencananya dijual dengan harga Rp 6 juta untuk satu alat. "R&D (research and development) kami uji 5 tahun. Kini siap produksi massal. Tahap pertama untuk kendaraan roda dua dan roda tiga. Selanjutnya diharapkan bisa untuk semua kendaraan," kata @nikubahidrogen.
Penelitian Serupa
Menurut peneliti laboratorium motor bakar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Arifin Nur, proses elektrolisis air bukan hal baru. Banyak peneliti yang sudah melakukannya dalam upaya menemukan sumber energi alternatif, namun sampai saat ini belum berhasil membuat alat yang efisien.
Hal yang menjadi kendala karena air merupakan salah satu unsur yang sangat stabil di muka bumi, sehingga diperlukan energi yang lebih besar untuk memecah molekul air. Yang terjadi, umumnya energi input selalu lebih besar dibandingkan dengan energi yang dihasilkan.
“Untuk menyikapi masalah itu umumnya Kalium Hydroksida (KOH) dicampurkan ke air untuk membantu mempercepat dan memperoleh gas HHO lebih banyak,” jelas Arifin.
Ia juga menyebutkan peneliti yang pernah melakukan riset ini, seperti Dr Hamidah dan Profesor Wawang dari UPI, Dr Iman KR dari ITB yang menguji alat sejenis buatan Jepang, Dr Eddy Sudrajat dan tim dari Unas dengan merek dagang EPB (energy power booster) yang pernah diuji efektivitasnya di PLTD Kota Baru, Kalimantan Selatan.
Sumber: tempo
Artikel Terkait
IKN Dijuluki Kota Hantu oleh The Guardian, Ini Bantahan Otorita dan DPR
Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh: Mahfud MD Didesak Pimpin Tim Independen Usut Mark Up Rp73,5 Triliun
Kronologi Truk Tangki BBM Terbakar di Cianjur: 6 Ruko Hangus, Ledakan & Korban Luka
ADMM-Plus 2025: Hasil, Isu, dan Komitmen Kerja Sama Pertahanan ASEAN