GELORA.ME - DPRD DKI Jakarta sebut rumput hybrid JIS pertama di Indonesia, hasil rekomendasi FIFA.
Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli memastikan rumput yang digunakan Jakarta International Stadium (JIS) sudah sesuai dengan standar FIFA.
Proyek pembangunan JIS yang dilimpahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kepada BUMD PT Jakarta Propertindo (JakPro) telah berdiskusi dengan FIFA sebelum membangun stadion yang menjadi kontroversial belakangan ini.
"Jadi pada saat membangun JIS, JakPro menerangkan bahwa JIS dibangun menggunakan rumput hybrid dimana penggunaan rumput tersebut pertama kali di Indonesia," kata dia kepada media, Kamis (6/7/2023).
"Rumput yang digunakan ini hybrid, kombinasi rumput sintetis dan alami. Ini pertama kali di Indonesia dan itu ada di JIS. Ini ujar Ary Wibowo Manajer Proyek JIS," lanjutnya.
Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta ini mengatakan bahwa rumput hybrid tersebut merupakan campuran rumput sintetis sebanyak 5 persen, yakni jenis Limonta dari Italia.
Sementara itu, rumput alami jenis Zodiak matrella sebanyak 95 persen. Bahkan, rumput alami tersebut diboyong langsung dari Boyolali, Jawa Tengah.
"Dari keterangannya penggunaan rumput hybrid merupakan rekomendasi dari FIFA sebagai salah satu rumput yang banyak digunakan di lapangan sepak bola berskala internasional," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah bakal membongkar rumput di lapangan Jakarta International Stadium (JIS) karena tidak sesuai standar FIFA.
Pemerintah yang bersinergi dengan sejumlah pihak termasuk PSSI meninjau JIS demi memastikan kelayakan venue untuk Piala Dunia U-17.
Artikel Terkait
Banjir Bandang New York 2025 Tewaskan 2 Orang, Ini Kronologi dan Penyebabnya
Pesan Perang Dunia I dalam Botol Ditemukan Setelah 100 Tahun di Pantai Australia
Proyek Whoosh Rugi Rp 2,6 Triliun! DPR Sebut Sunk Cost Fallacy Bikin Negara Tekor
Wafatnya Sri Susuhunan Paku Buwono XIII: Profil, Penyebab, dan Penerus Tahta Keraton Solo