"Jika dilihat tren penurunan angka kemiskinan Jawa Tengah dari Tahun 2017-2022, dapat diketahui rata – rata penurunan angka kemiskinan setiap tahun hanya mencapai 0,416%.Ha, Hasil ini sebenarnya menunjukkan bahwa roadmap target penurunan angka kemiskinan belum terlaksana secara baik," terangnya.
"Ketidaksesuaian antara realisasi dan roadmap target penurunan angka kemiskinan setiap tahun akan menyebabkan beratnya pencapaian target akhir masa RPJMD di bulan September 2022. Jika September 2022 – September 2023 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah harus menurunkan sebesar 3,5 % dirasa amat berat," ujarnya lagi.
Namun Fraksi PKS juga mengapresiasi positif tercapainya Realisasi PAD pada akhir tahun 2022 mencapai Rp16.264.618.853.852,00 atau 100,76% dari target yang direncanakan. Dibanding realisasi tahun anggaran 2021, penerimaan PAD mengalami peningkatan sebesar Rp1.569.143.955.690,00 atau 9,65%. Realisasi PAD memberikan kontribusi sebesar 67,30% terhadap keseluruhan Pendapatan Daerah.
Salah satu prioritas Pembangunan Jawa Tengah Tahun 2022 adalah Pemantapan tata kelola pemerintahan dan kondusivitas wilayah serta peningkatan kapasitas dan ketahanan fiskal daerah.
"Oleh karena itu pertanyaan mendasar bagi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, apakah realisasi tersebut sudah benar benar berbanding lurus dengan potensi PAD yang ada.? Terutama pada jenis Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dimana harus dibandingkan dengan kepemilikan kendaraan bermotor di Jawa Tengah. Jika potensi PAD memang besar (terbukti realisasi >100%), maka kedepan harus berani menggenjot PAD mencapai 75% dari total Pendapatan Daerah pada Tahun selanjutnya," pungkasnya.
Sumber: rmol.
Artikel Terkait
Projo Ganti Logo: Hilangkan Siluet Jokowi, Ini Alasan Pentingnya
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia U-17 vs Zambia U-17 di Piala Dunia U-17 2025, Tayang di FIFA+
Waspada Hujan Lebat hingga Ekstrem 1-7 November 2025: BMKG Imbau Siaga Banten, Jakarta, Jawa Barat, dkk.
Revitalisasi Seni & Budaya Betawi: MNC University Gelar Program di Karet Kuningan