Hasto menjelaskan, untuk kebijakan pemerintahan, Jokowi pasti mendengarkan dan menjalankan platform dari seluruh parpol partai pendukung. Ia mencontohkan jika Presiden Amerika berasal dari Partai Republik, tidak mungkin menjalankan progam yang digagas Demokrat.
"Sedangkan kebijakannya itu didrive oleh kebijakan-kebijakan dari parpol yang mengusungnya. Sama di Amerika Serikat namanya presidennya dari Partai Republik tidak mengusung platform dari Partai Demokrat," kata dia.
"Pasti ada perbedaan-perbedaan sesuai dengan garis-garis politik atas dasar konfigurasi ideologis yang ada. Kalau di barat itu ada center, ada left, ada right," tandasnya.
Sebelumnya, BEM UI memposting poster bernada kritik keras ke Presiden Jokowi di media sosial. Tulisannya begini, 'Jokowi Milik Parpol Bukan Milik Rakyat'. Akun Twitter BEM UI kini disebut diretas sejak Minggu (21/5) malam.
"Hari ini, Minggu, 21 Mei 2023, telah terjadi tindak peretasan terhadap media sosial twitter milik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI). Hal ini terjadi setelah akun twitter BEM UI berada pada trending setelah mempublikasikan unggahan tweet dengan judul "Jokowi Milik Parpol, Bukan Milik Rakyat"," ujar Ketua BEM UI Melki Sedek Huang dalam keterangan tertulis resmi BEM UI, Senin (22/5).
Sumber: kumparan.com
Artikel Terkait
Ahmed al-Ahmed: Pahlawan Muslim Bondi Beach Raup Donasi Rp 41,7 Miliar Usai Hadang Penembak
Isu Kedekatan Shandy Aulia dan Suyudi Ario Seto: Profil, Kronologi & Fakta Terbaru
Kepala BGN Bermain Golf Saat Bencana Sumatera: Kontroversi & Tuntutan Mundur
Wali Kota Medan Tarik Bantuan 30 Ton Beras UEA: Alasan, Pro Kontra, dan Dampak ke Korban Banjir