Silfester juga meminta agar elite PDIP tidak mengklaim bahwa sudah 95 persen Organ Relawan Jokowi mendukung Ganjar Pranowo.
Sebab, masih banyak sukarelawan Jokowi yang belum mendukung capres manapun dan masih Setia Tegak Lurus menunggu Komando dan Arahan Pak Jokowi.
Dia juga menyayangkan pernyataan eilite PDIP yang mengatakan sukarelawan yang menjerumuskan Jokowi karena menunggu arahan mengenai bacapres.
"Ini Naif sekali karena Adian dan PDIP selalu membawa dan mengklaim nama sukarelawan Jokowi dimana-mana, harusnya kalo percaya diri ya bawa saja nama sukarelawan Ganjar atau sukarelawan PDIP bukan relawan Jokowi karena sukarelawan itu bukan sukarelawan Ganjar atau sukarelawan PDIP," jelas Silfester.
Silfester menambahkan seharusnya elite PDIP meminta maaf ke rakyat karena penyebutan Presiden Jokowi sebagai petugas partai dam melukai hati banyak masyarakat sehingga banyak relawan dan masyarakat yang tidak mendukung Ganjar Pranowo.
"Jokowi itu adalah seorang presiden yang mandataris rakyat sesuai undang-undang dan bukan petugas partai. Karena diksi petugas partai itu tidak ada dalam undang-undang ketatanegaraan Indonesia. Kalo disebut petugas partai berarti ada yang menyuruh dan berarti yang menyuruh adalah atasan atau pemilik partai. Mau jadi apa bangsa kita kalo presiden harus tunduk kepada pemilik partai bisa hancur," pungkas Silfester.(mcr10/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
AJI Kecam Seskab & KSAD: Ancaman Kebebasan Pers dan Demokrasi di Indonesia?
Kejagung Copot Kajari HSU dan 2 Kasi, Tersangka KPK Kasus Pemerasan
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Tetap Jalan Saat Libur, Warganet Sindir: Yang Makan Setan!
TV Malaysia Kritik Penanganan Bencana Prabowo, Warganet Indonesia Bereaksi Keras