Dari pengakuan�bang�jago, ia memalak sopir truk karena tak punya ongkos untuk pulang kampung ke Cianjur.
"Keterangan bersangkutan baru sekali, mencari ongkos untuk kembali pulang ke Cianjur," katanya.
Dalam rekaman, pria itu memakai topi terbalik warna putih.
Yang menyita perhatian adalah baju lengan panjang pria tersebut.
Ia memakai baju lengan panjang loreng oranye milik sebuah�ormas.
"Saya bayar pajak di sini pak," kata sopir truk.
"Iya bayar pajak, tapi jalur siapa," timpal pria tersebut.
Sopir truk berkukuh ia telah membayar pajak.
Baca juga: Madura United Mengikat Bek Muda asal Singapura, Inilah Jacob Maher Masih Berusia 23 Tahun
Baca juga: Penyesalan Desta Talak Natasha Rizki, Kuasa Hukum Ungkap Keputusan Terbaik: Semua Sudah Dicoba
Baca juga: Razia Satpol PP Kota Madiun, Petugas Temukan Minuman Keras di Salah Satu Toko Pasar Besi
"Gua gak nanya lu bayar pajak, lu ngelweat wilayah gua," kata pria berjaket loreng oranye.
Sopir truk mengatakan bahwa ia sudah sering melintas di jalur tersebut.
Namun pria berbaju�ormas�mengatakan bahwa ia telah membuat aturan baru.
"Justru peraturannya baru sekarang nih gua buat," katanya.
Sopir truk pun menolak memberi uang Rp 10 ribu padanya.
"Gak ada bang, saya juga buat ini nih," kata sopir.
"Ya ngomong gak ada lu, jangan bilang bayar pajak, bayar pajak lu," kata pria.
Tak terima karena tak mendapat uang, pria berbaju�ormas�nekat menebar ancaman.
"Gak, lu ngomong tadi bayar pajak, bayar pajak t*i lu. Ngomong aja gak ada duit lu, lu gak pernah ke daerah industri apa ? pajajaran tuh yang mintain duit. besok kelihatan mobil lu lewat sini, ancur mobil lu. mulai hari ini peraturan mobil truk yang lewat Rp 10 ribu, lu bilang gak punya duit. gua juga sopir juga, gak mungkin lu gak megang Rp 10 ribu. balik kanan mobil lu, bilang sama bos lu gua suruh balik kanan," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com
Sumber: madura.tribunnews.com
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Proyeksi Harga Minyak
Hujan Es Tangerang 2025: Penyebab, Dampak, dan Penjelasan BMKG
Bestari Barus Buka Suara Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ini Alasan Kontroversialnya
Kota Wisata Ecovia Cibubur: Hunian Hijau Harga 1,8 M oleh Sinar Mas Land