"Saya yakin sebelum deklarasi jangan-jangan malah sudah dibisikin tapi walaupun tidak ke saya," tandas dia.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia Andi Gani Nena Wea membeberkan 3 nama yang menjadi rekomendasi dari hasil Musra.
"Yang pertama Mas Ganjar Pranowo capres PDI Perjuangan, kedua Pak Prabowo Subianto ketua umum Gerindra, Pak Airlangga Hartarto ketua umum Partai Golkar," kata Andi di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5).
Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla mengkritik aksi 'membisiki' parpol itu dengan mengingatkan bahwa presiden pada era sebelum Jokowi, tidak ada yang cawe-cawe capres-cawapres.
"Waktu kami, seperti saya sering katakan, zaman Ibu Mega, Pak SBY, sama sekali tidak mempengaruhi partai politik untuk memilih ini itu, ndak. Jadi diberikan kepada partai-partai itu," ucap JK usai menerima AHY di kediaman JK, Jakarta Selatan, Senin (15/5) malam.
Sumber: kumparan.com
Artikel Terkait
Kepala BNPB Minta Maaf ke Bupati Tapsel: Analisis Lengkap & Respons Banjir Bandang Sumatera
Masyarakat Adat Desak Prabowo Copot Bahlil dan Raja Juli Atas Tambang Ilegal Picu Bencana Sumatera
Gus Ulil Dibombardir Telepon & WA Usai Debat Panas dengan Greenpeace, Apa Isu Wahabisme Lingkungan?
Impor Beras 2025: 364.300 Ton untuk Kebutuhan Khusus & Industri, Kementan Pastikan Tak Ganggu Harga Petani