REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, menilai fenomena artis ramai-ramai didaftar menjadi calon legislatif oleh partai politik merupakan bukti bentuk kegagalan parpol melakukan kaderisasi. Sehingga parpol mengambil jalan pintas dengan memanfaatkan kepopuleran artis untuk meraup suara pada Pemilu Legislatif.
"Ini bukti kegagalan partai melakukan kaderisasi. Dan ini tentu berdampak negatif terhadap demokrasi di Indonesia," kata Najmuddin, kepada Republika, Ahad (14/5/2023).
Beberapa nama artis yang menjadi sorotan saat pendaftaran caleg oleh parpol dalam sepekan terakhir adalah Once Mekel, Denny Cagur, Taufik Hidayat Udjo, Marcell Siahaan, Rano Karno, Tamara Geraldine, Harvey Malaiholo, Sari Yok Koeswoyo Koes Plus, Andre Hehanusa, Lucky Perdana, Roni Sianturi dari PDIP. Sedangkan dari PKS ada Annisa Bahar dan Narji.
Lalu dari Nasdem ada Reza Artamevia. Ada lagi beberapa caleg artis yang masih belum diumumkan oleh parpol. Harusnya menurut Najmuddin, parpol menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan politik yang membina figur potensial menjadi pemimpin.
Artikel Terkait
61 Tentara Israel Bunuh Diri Sejak Perang Gaza, Angka Mencengangkan Terungkap
Mahasiswi UMM Faradila Tewas Dibunuh Oknum Polisi Suaminya: Kronologi & Motif Harta
Kebakaran Maut Terra Drone: Izin Laik Fungsi Era Jokowi-Ahok Dipertanyakan
Anggaran K/L Dikembalikan Rp 4,5 Triliun, Menkeu Purbaya Ungkap Penyebab Penyerapan Lambat