Dugaan Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat Whoosh: Analisis dan Fakta
Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh diduga menyimpan masalah serius. Terdapat indikasi pembengkakan anggaran yang berpotensi merugikan negara dalam proyek kereta cepat ini.
Analisis Pakar Ekonomi Terhadap Proyek Whoosh
Anthony Budiawan, ekonom dari Political Economy and Policy Studies (PEPS), mengungkapkan temuan mengejutkan dalam diskusi virtual bertajuk "Whoosh: Proyek Sosial, Politik, Bisnis, atau Lahan Korupsi". Diskusi yang diselenggarakan Forum Guru Besar dan Doktor Insan Cita pada Senin, 3 November 2025 ini menyoroti perubahan vendor proyek dari Jepang ke China.
"Kalau ini kemudian diubah (dari Jepang ke China), maka di situ ada rencana jahat," tegas Anthony dalam siaran ulang YouTube Insan Cita, Selasa, 4 November 2025.
Alasan Pengalihan Proyek yang Dipertanyakan
Menurut Anthony, alasan pemerintah mengalihkan proyek Whoosh dari Jepang ke China dinilai tidak memiliki dasar hukum yang kuat. "Alasannya adalah bahwa Jepang meminta jaminan dari pemerintah, atau dengan kata lain government to government. Sebetulnya seperti MRT saja juga mereka (Jepang) meminta jaminan," urainya.
Anthony menyoroti kenaikan nilai proyek yang signifikan: "China dengan sengaja dikatakan tanpa jaminan dimenangkan, meskipun lebih mahal. Dan setelah 5,5 miliar dolar (nilai proyeknya) kemudian naik menjadi 6,07 miliar dolar."
Artikel Terkait
Jimly Asshiddiqie Sebut Hanya 3 Pihak yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025: Polri, MA, dan Presiden
Jaksa Banten Redy Zulkarnain Diduga Peras WNA Korsel Rp2,4 M, LHKPN Cuma Rp197 Juta
Mahfud MD: Kalau MK Rusak, Saya Dobrak dari Dalam - Pernyataan Tegas Eks Ketua
Kritik Didik Rachbini ke Wamen Stella: Solusi Atasi Ketidakadilan Kuota PTN vs PTS