Kata Prof. Rhenald Kasali Soal Whoosh: Soroti 11 Masalah & Desak KPK Jangan Diam!

- Selasa, 28 Oktober 2025 | 16:50 WIB
Kata Prof. Rhenald Kasali Soal Whoosh: Soroti 11 Masalah & Desak KPK Jangan Diam!

"Tentu saja kita mengharapkan KPK jangan diam dong. Ini kan jadi ramai ke mana-mana. KPK menunggu laporan masyarakat dan lain sebagainya, nggak perlu. KPK langsung bergerak seperti kata Prof Mahfud MD. Kalau korupsi memang harus dituntaskan, kita nggak main-main terhadap masalah korupsi," tegasnya.

11 Aspek Penting dalam Proyek Kereta Cepat Whoosh

Rhenald menekankan bahwa isu kereta cepat bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga kompleksitas kebijakan dan pembiayaan. Ia menguraikan setidaknya 11 aspek krusial yang perlu diperhatikan:

  1. Isu korupsi yang melingkupi proyek.
  2. Masalah utang yang timbul dari pembiayaan.
  3. Analisis biaya, termasuk perbandingan dengan negara lain dan cost overrun.
  4. Penggunaan APBN yang pernah diberikan kepada perusahaan kereta api.
  5. Kebutuhan riil Indonesia terhadap kereta cepat.
  6. Perbandingan biaya per kilometer dengan proyek serupa di negara lain.
  7. Keberlanjutan proyek dalam jangka panjang.
  8. Proyeksi jumlah penumpang.
  9. Model bisnis yang diterapkan.
  10. Analisis business model yang digunakan.
  11. Dinamika geopolitik, khususnya persaingan antara Jepang dan China.

Ia memberikan contoh proyek kereta cepat di California, AS, yang sejak 2008 belum juga selesai meski telah menelan biaya lebih dari 100 miliar dolar AS. "Indonesia kesannya tinggi sekali ya, tapi tiap negara beda-beda. Di California aja nggak jadi-jadi dari tahun 2008 sampai sekarang," ujarnya.

Rhenald menegaskan pentingnya kajian yang jujur dan terbuka terhadap semua aspek tersebut. Tujuannya agar proyek strategis seperti Kereta Cepat Whoosh tidak berubah menjadi beban jangka panjang bagi negara.

"Yang ke-10 bisnis model, dan yang ke-11 Jepang versus China. Saya seringkali mengatakan Indonesia ini bisa apes karena geopolitik, pertarungan antar dua negara," pungkas Rhenald Kasali.

Halaman:

Komentar