Ubedilah juga menyoroti lamanya pengerjaan proyek kereta cepat pertama di Indonesia tersebut. Proyek yang dimulai pada 2016 tersebut baru dapat diselesaikan dan diresmikan pada tahun 2023.
"Di era modern, negara membangun sesuatu yang mercusuar tapi dengan cara tradisional," ujarnya mengkritik.
Potensi Masalah Anggaran dan Korupsi
Lebih lanjut, Ubedilah menyoroti kebijakan proyek yang dinilai tidak konsisten dan anggaran yang berubah-ubah hingga mengalami pembengkakan. Menurut analisis politiknya, kondisi seperti ini berpotensi menimbulkan praktik korupsi.
"Sangat wajar kalau proyek ini dibongkar," pungkas Ubedilah Badrun.
Artikel Terkait
Sudarsono Sebut Mahfud MD Jadi Sengkuni karena Komentar Whoosh: Ini Alasannya
Gibran Dinilai Belum Maksimal, Analis: Buang-buang Duit Negara Kalau Cuma Jadi Pelengkap!
Dana Giro Rp2,1 T Menggegerkan! Dedi Mulyadi Vs Purbaya: Daerah Rugi atau Pusat Tak Paham Realita?
Aqua Diduga Bohong! Sumber Air Ternyata Sumur Bor, Bukan Pegunungan?