Beda Sumber, Beda Pula Motif Serangannya
Lebih rinci, Islah menjelaskan bahwa serangan dari sesama umat Islam biasanya datang dari kelompok yang merasa agendanya terhalang oleh sikap NU yang dikenal lebih moderat, inklusif, dan toleran.
Berbeda lagi jika serangan datang dari pihak non-Muslim. Islah menilai penyebabnya lebih pada kesalahpahaman tentang peran NU dalam sejarah kebangsaan. "Kalau dari non-Islam, mungkin karena tidak paham saja, bahwa NU adalah pembela kelompok minoritas sejak dulu. Mereka tidak bisa membedakan antara NU dan FPI," ujarnya.
Dengan nada satir, Islah menambahkan satu kategori pelaku lainnya. Bila serangan terhadap NU tidak berasal dari semua pihak yang disebutkan dan dilakukan oleh akun anonim, maka motifnya kemungkinan sederhana: demi kepentingan ekonomi pribadi. "Jika serangan itu tidak berasal dari semua itu — dan apalagi anonim — pasti karena demi beras dan lauk pauk," tutupnya.
Sumber: https://rmol.id/amp/2025/10/19/683674/gerakan-menyerang-nu-dinilai-sistemik-dan-terkoodinir-
Artikel Terkait
Bupati Lamteng Ardito Wijaya Goda Wartawati Kamu Cantik Hari Ini Usai Jadi Tersangka KPK
Analisis Anton Permana: Dasco dan Sjafrie Bukan Rival, tapi Dua Pilar Penopang Prabowo
Bencana Ekologis Aceh & Sumatera: Penyebab, Seruan Beli Hutan, dan Aturan Hukumnya
Klaim Bombshell Rismon Sianipar: Kasmudjo Tak Kenal Jokowi Sama Sekali, Ijazah UGM Dipertanyakan