Setahun Prabowo Memimpin: Efisiensi Dikumandangkan, Jabatan Malah Tambah Banyak

- Rabu, 15 Oktober 2025 | 00:50 WIB
Setahun Prabowo Memimpin: Efisiensi Dikumandangkan, Jabatan Malah Tambah Banyak
Belum genap setahun memimpin, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menuai kritik tajam dari Direktur Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti. Ia menilai terjadi pertentangan antara kebijakan yang dicanangkan dengan realitas pelaksanaan di lapangan.

Efisiensi di Slogan, Jabatan Terus Bertambah

Salah satu sorotan utama adalah kebijakan efisiensi yang justru diiringi dengan pembagian jabatan yang terus berlanjut. Menurut Ray, praktik ini jelas bertentangan dengan prinsip efisiensi dan efektivitas yang digaungkan pemerintah.

Transfer Ke Daerah Dipotong, Pejabat Baru Dilantik

Pertentangan lainnya terlihat dari kebijakan fiskal. Ray menyoroti pemotongan Transfer Ke Daerah (TKD) yang membuat daerah kekurangan anggaran, sementara di sisi lain, pemerintah pusat terus melantik pejabat-pejabat baru. "Daerah kekurangan uang, uang yang ada dibagi-bagi untuk pejabat baru. Alias, setahun ini, pejabat dimanja," ungkapnya.

Wamen dan Rangkapan Jabatan di BUMN

Lambatnya penanganan rangkap jabatan Wakil Menteri sebagai Komisaris BUMN juga menjadi bahan kritik. Padahal, Mahkamah Konstitusi (MK) melalui Putusan Nomor 128/PUU-XXIII/2025 telah melarang praktik tersebut. Ray mengkritik kelambanan ini dan menyebut kemungkinan pemerintah menunggu hingga dua tahun, yang berpotensi menyedot lebih banyak anggaran BUMN.

Reformasi Polri yang Meredup

Komitmen reformasi Kepolisian juga dinilai meredup. Janji Presiden Prabowo untuk mengumumkan anggota Komite Reformasi Polri setelah kembali dari PBB ternyata tidak kunjung direalisasi. "Dua pekan setelah itu, alih-alih diumumkan, bahkan terasa makin redup," ujar Ray.

Tupoksi Wapres Gibran yang Belum Jelas

Terkait kinerja Wapres Gibran Rakabuming Raka, Ray menyoroti belum adanya tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang jelas. Undang-undang sebenarnya menugaskan Wapres sebagai Ketua Percepatan Kesejahteraan Papua. Namun, aktivitas Gibran dinilai lebih banyak berkutat di Jakarta, seperti menyambangi sekolah-sekolah umum, dan jarang menjalankan tugasnya di Papua.
Sumber artikel asli: https://www.gelora.me/2025/10/setahun-presiden-prabowo-jabatan-terus.html

Komentar