GELORA.ME - Ditanya Soal Niat Nyapres di 2029, Rocky Gerung Beri Jawaban Mengejutkan! Rocky Gerung mengatakan dirinya tidak memiliki keinginan untuk berada dalam kekuasan.
Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara dalam kuliah umum yang digelar di Fakultas Hukum Universitas Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa (19/8/2025).
Penegasan Rocky tidak berkeinginan menjadi presiden merupakan jawabannya ketika mendapatkan pertanyaan dari salah satu mahasiswa yang hadir.
Dalam pertanyaannya, sang mahasiswa menyinggung pernyataan Rocky yang menyebut banyak kebijakan negara yang dibuat tanpa menyerap aspirasi publik.
Akibatnya membuat kebijakan menjadi satu arah. Dia pun berharap agar ke depan ada pemimpin yang memiliki nalar yang sehat.
"Dan salah satunya kalau kita lihat hari ini, salah satu figur yang punya nalar yang sehat adalah Pak Rocky Gerung sendiri. Jadi, pertanyaannya adalah apakah di 2029 nanti tidak berniat nyapres (mencalonkan diri sebagai presiden)?" tanya mahasiswa tersebut.
Mendapat pertanyaan itu, Rocky menyebut bahwa menjadi capres dan menteri adalah hobi.
Dia menyebut ada orang hobi menjadi capres hingga akhirnya terpilih menjadi presiden. Namun, berbeda dengan dirinya yang tidak memiliki hobi berada di kekuasaan.
"Saya tidak punya hobi panjat kekuasaan. Hobi saya itu panjat tebing," tegas Rocky Gerung.
Soal Pemakzulan Gibran, Rocky Gerung Yakin 100 Persen Pasti Mungkin!
Pengamat Politik, Rocky Gerung menyebut bahwa pemakzulan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka itu bisa saja terjadi, dan bukanlah hal yang tidak mungkin.
Rocky blak – blakan soal pemakzulan Gibran tersebut dalam podcastnya bersama Ahli komunikasi, Hendri Satrio.
Saat ditanya oleh Hendri apakah mungkin seorang Gibran bisa untuk dimakzulkan, dengan lantang Rocky menjawab pasti mungkin.
“Mungkin enggak itu tentang pemakzulan Gibran?,” Tanya Hendri sebagai host.
“Bukan soal mungkin, caranya aja yang kita pikirkan. Mungkin pasti mungkin, semuanya ada dalam konstitusi,” jawab Rocky.
Menurut Rocky, bukanlah soal mungkin atau tidaknya, namun kini yang harus dipikirkan adalah cara untuk pemakzulan tersebut.
Pasalnya, Rocky menyebut bahwa apabila dengan cara yang sesuai dalam Undang – Undang, maka akan menghabiskan banyak waktu dan sulit.
“Caranya melalui mekanisme yang diatur oleh Undang – Undang, tapi itu panjang.. DPR harus proses dulu, lalu ke MPR, MPR kirim ke MK, MK buka sidang dengan hukum acara pemakzulan, setelah diputuskan dikembalikan ke MK, kan sulit,” urai Rokcy.
Rocky kemudian menyarankan cara lainnya yang dianggap lebih praktis dan efektif.
Ia berpendapat bahwa kini yang harusnya turun langsung ke lapangan adalah para mahasiswa.
Rocky mengatakan bahwa power mahasiswa untuk demo ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan lebih kuat dan menghasilkan.
Dari situlah, nantinya menurut Rocky akan muncul dilema di benak Gibran dan memilih antara mengundurkan diri atau bisa terjadi kerusuhan seperti tahun 1998.
“Yang gampang adalah, kan minggu ini kasus itu akan dibuka, bersama dengan itu mahasiswa juga sudah mulai masuk kuliah, pasti sama senior akan diajari cara berorganisasi cara demo itu, terutama UNPAD,” ujar Rocky.
“Nah, kalau kasusnya mulai dibuka, mahasiswa mulai masuk kuliah, Demo ke DPR. Kalau demo ke DPR, saya hitung 1 minggu, 4 hari demo massif, asal polisi jangan larang mahasiswa. Itu tinggal bisikin ke Pak Gibran, ya petinggi siapa lah entah intelijen, polisi atau Kalangan militer. “Pak Gibran ini demonya akan berlanjut loh, jadi tinggal pilih, mengundurkan diri atau 98”. Gitu – gitu aja, itu lebih efektif,” sambungnya.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
DAFTAR 4 Gubernur Kinerja Terburuk Versi Generasi Muda, 2 Orang Dekat Jokowi!
WOW! Aliansi Masyarakat Pati Cinta Damai Tolak Pelengseran: Bupati Sudewo Banyak Prestasi!
Ahmad Husein Damai Dengan Bupati Pati Sudewo, Demo 25 Agustus 2025 Batal, Kenapa?
Parah! Ketua Pansus Pemakzulan Bupati Pati Kena Teror, Suruhan Orang Gerindra?