Hal ini terlihat dari pernyataannya di Muktamar PP Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) di Pekanbaru, Riau, pada 28 Juli 2025, saat ia memuji Prabowo sebagai pemimpin yang mampu merangkul pendahulunya.
Pernyataan ini dinilai sebagai langkah Gibran untuk membangun kedekatan dengan Prabowo. Menurutnya, Gibran sedang berusaha menunjukkan bahwa ia bukan sekadar 'putra Jokowi', melainkan bagian dari kabinet Prabowo yang siap mendukung visi presiden.
“Gibran sedang berusaha membuktikan bahwa ia punya nilai tambah di mata Prabowo. Ini langkah politik dari Gibran untuk memperkuat posisinya sebagai wakil presiden baik sekarang atau nanti,” kata Hensat.
Founder Lembaga Survei Kedai KOPI itu juga menyoroti sikap Gibran saat menanggapi usulan untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) atau Papua. Dalam kunjungan kerja di Riau pada 28 Juli 2025, Gibran menyatakan siap ditempatkan di mana saja sesuai perintah Prabowo.
“Omongan Gibran yang siap ditempatkan di mana saja menunjukkan dia mulai paham dinamika kekuasaan. Ini cara dia membangun persepsi sebagai wapres yang loyal dan tidak sekadar ‘warisan’ Jokowi, tapi tetap harus dibuktikan dengan kerja nyata dan menuruti perintah atasan,” tandasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Roy Suryo Kritik Gibran: Acara Mancing di Hari Sumpah Pemuda Dinilai Tak Pantas
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Dituding Cari Muka ke Prabowo
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat
Rismon Sianipar Klaim Prabowo Tahu Soal Ijazah Gibran: Fakta dan Perkembangan Terbaru