GELORA.ME - Alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 1980 angkat bicara soal polemik ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Dalam reuni angkatan yang digelar Sabtu 26 Juli 2025 mereka menegaskan bahwa ijazah Jokowi sah dan siap menjadi saksi jika diperlukan.
Mustoha Iskandar, salah satu rekan seangkatan Jokowi, mengungkapkan bahwa dirinya mengenal langsung perjalanan akademik sang presiden.
"Ijazah itu asli. Kita ini saksi hidup. Teman-teman kuliah masih banyak yang bisa memberikan kesaksian," katanya.
Ia bahkan menegaskan siap bersaksi jika diminta, “Saksi hidup itu alat bukti nomor satu, masa mau bohong?”
Mustoha juga menjelaskan bahwa Jokowi justru lulus lebih dulu dibanding dirinya.
Jokowi menyelesaikan kuliah pada 1985, sementara Mustoha menyusul setahun kemudian.
“Pak Jokowi itu memang termasuk mahasiswa pintar,” ujar Mustoha, menepis keraguan soal kemampuan akademik Jokowi.
Sementara itu, Mulyono, rekan lainnya, menyampaikan dengan nada santai bahwa dirinya memang pernah satu angkatan dan mengenal Jokowi secara langsung.
"Nama saya Mulyono, Pak Jokowi ya Joko Widodo. Kami memang pernah ngobrol dan kuliah bareng," ucapnya.
Ia bahkan menegaskan identitasnya sambil bercanda, "Saya Mulyono asli. Jangan nambah-nambah masalah, Hari Mulyono saja sudah bikin heboh," katanya, merujuk pada tokoh yang sebelumnya dikaitkan dalam isu ijazah palsu Jokowi.
Mulyono menyebut Jokowi sebagai mahasiswa pintar.
"Dia (Jokowi) lulus lebih dulu dari saya. Saya wisuda tahun 1987. Jokowi nilainya lebih bagus dari saya," kata Mulyono.
Heri Tribasuki, rekan sekelas Jokowi lainnya, mengungkapkan bahwa mereka satu angkatan yang hanya terdiri dari 88 mahasiswa.
“Kami semua saling mengenal,” katanya.
Heri mengaku tidak menyangka bahwa rekan sekelasnya yang pendiam itu akan menjadi presiden.
Meski mengaku tidak mengikuti polemik ijazah secara rinci, Heri bersumpah bahwa dokumen akademik Jokowi adalah asli.
“Asli, demi Allah. Saya saksi hidup,” ujarnya.
Pernyataan ini menjadi kontras dengan pengakuan lama Jokowi sendiri dalam seminar "Memimpin dengan Hati" di Universitas Islam Indonesia (UII) pada 2013.
Saat itu Jokowi mengaku pernah memiliki IPK di bawah 2,00, yang zaman itu kerap disebut "nasakom" alias nasib satu koma.
Skala Penilaian Akademik
Di Indonesia, IPK umumnya menggunakan skala 0–4,00:
- ≥ 3,50: Sangat memuaskan (Cum Laude)
- ≥ 3,00 – < 3,50: Memuaskan
- ≥ 2,00 – < 3,00: Cukup
- < 2,00: Tidak lulus atau berisiko drop out
IPK < 2,00 menunjukkan bahwa mahasiswa banyak memperoleh nilai C, D, atau bahkan E selama kuliah, sehingga menandakan rendahnya penguasaan materi kuliah.
Batas Minimal Kelulusan
Sebagian besar kampus, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM), mensyaratkan IPK minimal 2,00 untuk bisa lulus. Jika IPK di bawah itu, mahasiswa:
- Tidak dapat mengajukan skripsi
- Harus mengulang mata kuliah
- Bisa terkena peringatan akademik atau drop out (DO).
Alamak! Daftar Nilai Jokowi 5 Tahun Kuliah di UGM Disorot: 13 Mata Kuliah Dapat C dan Ada 6 Nilai D
GELORA.ME - Daftar nilai eks Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) selama lima tahun berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tercatat di transkrip nilai, menjadi sorotan publik.
Transkrip nilai itu muncul saat menjadi dokumen bukti dalam konferensi pers Bareskrim Polri terkait kasus ijazah palsu Jokowi.
Hal itu diungkap Bareskrim Polri guna menjawab keraguan beberapa pihak soal apakah Jokowi benar-benar kuliah dan lulus dari UGM.
Dalam transkrip nilai itu, ada beberapa nilai Jokowi yang disorot publik karena banyak mendapat nilai C, bahkan hingga 13 mata kuliah.
Bahkan, Jokowi juga mendapat nilai D pada enam mata kuliah. Meski demikian, nilai A dan B juga diraih Jokowi selama berkuliah di UGM.
Melihat nilai Jokowi selama berkuliah itu, warganet dibuat salah fokus karena banyaknya nilai C dan D tersebut.
Berikut adalah rincian nilai Jokowi di beberapa mata kuliah yang diambilnya saat berkuliah di UGM tahun 1980 hingga 1985:
Nilai A
KKN
Filsafat Pancasila
Fisiologi Pohon
Nilai B
Botani II
Agama I
Filsafat Ilmu Pengetahuan
Pancasila
Kimia II
Matematika I
Ilmu Tanah
Bahasa Indonesia II
Ekologi Hutan
Silvikultur
Nilai C
Kewiraan
Botani I
Taksonomi tumbuh-tumbuhan
Zoologi
Ekonomi Umum
Agama II
Hukum Agraria
Kimia I
Klimatologi
Klasifikasi Tanah
Bahasa Inggris I
Bahasa Inggris II
Bahasa Indonesia I
Nilai D
Matematika II
Fisika
Genetika
Penyakit Tanaman Hutan
Statistik I
Ilmu ukur kayu
Nilai IPK Jokowi Sempat Disorot Roy Suryo
Sebelumnya, nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Jokowi selama berkuliah di UGM juga sempat menjadi sorotan, terutama oleh Pakar telematika Roy Suryo.
Pasalnya, Jokowi mengatakan nilai IPK dirinya semasa kuliah di UGM di bawah 2.
Pengakuan Jokowi tersebut dilontarkan pada 2023 saat Mahfud MD masih menjabat sebagai Menkopolhukam.
Roy Suryo pun menganggap pengakuan Jokowi itu perlu diselidiki karena dirasa janggal, karena mahasiswa dengan IPK 2,0 bisa lulus dari UGM.
Diketahui bahwa pengakuan Jokowi soal nilai IPK tersebut, juga menjadi pemicu kasus ijazah palsu itu mencuat.
"Yang memicu (kasus ijazah) sebenarnya Pak Jokowi sendiri ketika tahun 2013, dia bercanda dengan Prof. Mahfud MD tentang IP atau Indeks Prestasi."
"Singkat kata, waktu itu Pak Mahfud cerita IP-nya 3,8, Pak Jokowi cerita di bawah 2. Nah, publik lalu bertanya, kok IP di bawah 2 bisa lulus dari UGM, padahal lulusnya lima tahun," ujar Roy Suryo dikutip dari YouTube Cumi-cumi, Minggu (18/5/2025).
Dari sanalah, Roy Suryo Cs jadi penasaran hingga akhirnya melakukan penelusuran dan mengulik soal skripsi hingga ijazah Jokowi.
Ditambah lagi ijazah SD hingga SMA milik mantan presiden itu juga pernah dilaporkan Bambang Tri, yang hingga kini kasusnya pun masih bergulir di Pengadilan.
Namun, belakangan ini fakta nilai IPK Jokowi itu terungkap setelah sejumlah dokumen bukti sang presiden pernah kuliah di UGM, ditampilkan ke publik oleh Bareskrim Polri beberapa waktu lalu.
Nilai IPK Jokowi pun terlampir pada transkrip nilainya saat kuliah di UGM dan terlihat IP Jokowi untuk kredit wajib di Fakultas Kehutanan UGM adalah 3,25
Adapun, IP untuk kredit pilihan, Jokowi mendapatkan IP 2,61.
Sehingga total IP untuk kredit wajib ditambah pilihan adalah 3,05.
Dari penayangan daftar nilai Jokowi semasa kuliah di UGM itu, terkuak bahwa IPK Jokowi adalah 3,05, bukan di bawah 2.
Sumber: Sawitku
Artikel Terkait
Luhut Sebut Tak Penting Bahas Ijazah: Yang Penting Itu Apa Kontribusi Kau pada Negara
Red Notice Riza Chalid, Kejagung Pastikan Tangkap Si Raja Minyak Meski Dilindungi Kesultanan Malaysia
Kejagung Lamban Tetapkan Nadiem Tersangka, Dicurigai Ada Unsur Politis
Sindiran Serakanomic Prabowo Tertuju ke Politik Dinasti Jokowi