Sebagai tindak lanjut, DPP Partai Golkar berencana melakukan kunjungan balasan ke Kuala Lumpur dalam waktu dekat.
“Dan yang ketiga adalah dalam waktu yang tidak terlalu lama DPP Partai Golkar juga akan melakukan kunjungan belasan ke Kuala Lumpur untuk membicarakan dan menyampaikan isu-isu penting dari apa yang tadi dibicarakan,” bebernya.
Dalam kesempatan tersebut, Ngabalin juga menyampaikan pandangan Partai Golkar terhadap situasi geopolitik global terkini, termasuk keterlibatan Amerika Serikat dan Israel dalam serangan terhadap Iran.
“Kami telah menyampaikan kepada Ketua Umum Bapak Bahlil, karena itu saran Partai Golkar dan telah disampaikan kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto tentang soft diplomacy,” tuturnya.
Menurut Ngabalin, strategi diplomasi lunak atau soft diplomacy menjadi pendekatan utama yang diusulkan Golkar dalam menyikapi konflik internasional, dan telah menjadi perhatian Presiden Prabowo.
“Belum ada negara di dunia punya strategi seperti itu. Itu sebabnya langkah-langkah yang dilakukan dari usulan Partai Golkar dan menjadi pikiran-pikiran brilian cemerlang dari Bapak Presiden Prabowo adalah melakukan soft diplomacy. Menyelesaikan perkara ini dengan satu dialog. Satu diplomasi-diplomasi tanpa senjata, tanpa nuklir,” jelasnya.
Dia menuturkan bahwa Indonesia memiliki tradisi kuat dalam politik luar negeri yang bebas dan aktif, serta peran penting dalam perdamaian internasional sejak Konferensi Asia Afrika 1955 hingga saat ini.
“Sehingga Departemen Luar Negeri menggunakan istilahnya dengan soft diplomacy. Diplomasi yang dilakukan dengan hati nurani, yang itu bisa dilakukan hanya oleh sebuah negara yang namanya Indonesia,” tegas Ngabalin
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Cucun Ahmad Syamsurijal: Tak Perlu Ahli Gizi untuk Program Makan Bergizi Gratis, Ini Kontroversinya
DPR Sebut Diri Hanya Tukang Stempel dalam Seleksi KY, Ini Alasannya
Komisi III DPR Pertanyakan Mekanisme Verifikasi Ijazah di Tengah Kasus Arsul Sani
Polemik Ijazah Jokowi: Pakar Hukum Beberkan Langkah Hukum & Daftar Lengkap Tersangka