GELORA.ME - Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu ikut bicara soal polemik adanya tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Diketahui sebelumnya Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tak terlibat masalah tambang nikel di Raja Ampat tersebut.
Menanggapi pernyataan Bahlil, Said Didu pun meminta Bahlil untuk tidak menganggap semua orang bodoh.
"Saya akan menyatakan ini, Pak Bahlil jangan menganggap kami semua bodoh, seperti halnya Anda mencari ijazah S3 di UI gitu."
"Jangan anggap semua bodoh seperti Anda mau mengelabui dosen-dosen UI, beberapa dosen yang kena gitu kan."
"Kita tidak sebodoh itu," kata Said Didu dilansir video podcast bertajuk Abraham Samad SPEAK UP di kanal YouTube resmi eks Ketua KPK Abraham Samad, Sabtu (14/6/2025).
Lebih lanjut Said Didu menegaskan, izin tambang ini terdapat beberapa jenis.
Di antaranya ada izin prinsip, lalu ada izin eksplorasi, lalu ada juga izin eksploitasi.
"Ia tidak tahu bahwa kita paham bahwa izin tambang itu ada namanya dulu izin prinsip kan, setelah dapat wilayah baru dikasih keluar eksplorasi-eksplorasi itu pertama."
"Untuk mencari tambang, izin wilayah, izin eksplorasi. Setelah itu ada izin eksploitasi, izin eksploitasi ini tiap tahun harus ke Dirjen Minerba, namanya RAB, rencana anggaran biaya."
Artikel Terkait
KPK OTT di Banten: 5 Orang Ditangkap, Termasuk Oknum Jaksa Diduga Terlibat Pemerasan
KPK Ungkap Aliran Dana Non-Bujeter BJB ke Ridwan Kamil: Fakta & Perkembangan Kasus
Adimas Resbob Ditahan, Ancaman Hukuman 10 Tahun Penjara untuk Ujaran Kebencian Suku Sunda
Nadiem Copot 2 Pejabat Penolak Proyek Chromebook: Fakta Korupsi Rp2,1 Triliun