GELORA.ME - PT Gag Nikel, anak usaha PT Antam (Persero), Tbk menjadi satu-satunya korporasi yang izin usaha pertambangan (IUP) tidak dicabut pemerintah.
Alasannya PT Gag Nikel memenuhi ketentuan syarat yang ada, mulai dari analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) hingga memiliki kontrak karya (KK) serta rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) 2025.
Meski demikian, aktivitas eksplorasi perusahaan ini dihentikan dulu untuk sementara waktu akibat isu pencemaran lingkungan di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Dikutip dari Harian Kompas, PT Gag Nikel adalah perusahaan pemegang kontrak karya sejak 1998.
Mulanya, saham PT Gag Nikel dimiliki oleh Asia Pacific Nickel Pty Ltd sebesar 75 persen dan PT Antam Tbk sebesar 25 persen.
Namun, sejak 2008, Antam mengakuisisi semua saham Asia Pacific Nickel Pty Ltd sehingga PT Gag Nikel sepenuhnya dikendalikan oleh Antam.
Berdasarkan informasi di laman Kementerian ESDM, kontrak karya PT Gag Nikel terdaftar di aplikasi Mineral One Data Indonesia (MODI) dengan nomor akta perizinan 430.K/30/DJB/2017.
Perusahaan itu memiliki luas wilayah izin pertambangan 13.136 hektar.
PT Gag Nikel mendapat izin produksi pada 2017, lalu mulai berproduksi pada 2018.
Baca juga: Inilah Profil 5 Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat, 4 Izin Perusahaan Dicabut Prabowo
Komisaris
1. Hermansyah (Presiden Komisaris)
Hermansyah pernah menjabat sebagai Kepala Bagian (Kabag) Perencanaan Strategis di Kementerian ESDM hingga tahun 2017.
Kemudian dia menjadi Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara di Balitbang ESDM.
2. Lana Saria (Komisaris)
Lana Saria merupakan anak buah Menteri ESDM RI Bahlil Lahadalia.
Di Kementerian ESDM, dia mengemban amanah sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Menteri ESDM
Dia bergabung di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara sejak tahun 1998 lalu.
Dia pernah menjabat posisi strategis sebelum menjadi Staf Ahli Menteri ESDM, yaitu Direktur Teknik dan Lingkungan Minerba; Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara dan Plt Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara.
3. Ahmad Fahrur Rozi (Komisaris)
Ahmad Fahrur Rozi atau yang biasa disapa Gus Rozi merupakan tokoh ormas agama Islam, Nahdlatul Ulama (NU).
Dia merupakan Ketua Tanfidziyah PBNU Pusat periode 202-2027.
4. Brigen TNI (Purn) Saptono Adji (Komisaris)
Saptono Aji, merupakan perwira TNI Angkatan Darat dengan pangkat terakhirnya bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen).
Dia merupakan mantan Asisten Khusus Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan).
Direksi
1. Arya Arditya Kurnia (Presiden Direktur)
Selain menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Presiden Direktur Arya Arditya Kurnia juga merangkap jabatan sebagai Direktur Operasi PT Gag Nikel.
2. Aji Priyo Anggoro (Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM)
Karir Aji di perusahaan tambang cukup panjang. Dia pernah bekerja sebagai Staf Akuntansi di PT Antam, Kepala Bagian Akuntansi dan Gudang di PT Antam.
Kemudian pernah menjadi Kepala Pengadaan dan Gudang PT Antam serta karirnya meroket menjadi VP Treasury, Funding and Insurance di PT Antam.
Disorot Greenpeace Indonesia
Aktivitas penambangan dan hilirisasi nikel di Raja Ampat, Papua, menjadi sorotan publik, terutama setelah sejumlah aktivis Greenpeace Indonesia melakukan aksi protes dalam acara Indonesia Critical Minerals Conference and Expo di Hotel Pullman, Jakarta, pada Selasa, 3 Juni 2025.
Artikel Terkait
Menkeu Purbaya Tegaskan Saya Tidak Tertarik Politik! Meski Elektabilitasnya Tembus 28%
Purbaya Yudhi Sadewa Buka Kotak Pandora: Said Didu Beberkan Fakta Utang RI Tembus Rp 24.000 Triliun!
Jokowi Bongkar Fakta Rumah Pensiun Colomadu: Bukan untuk Tinggal, Ternyata untuk Ini!
Prabowo Undang Dasco ke Rumah, Ini 3 Hal Penting yang Mereka Bahas