Pernyataan itu merujuk pada sejarah penjajahan Belanda yang berlangsung selama lebih dari tiga abad. Prabowo mengutip hasil riset terbaru yang menunjukkan kerugian besar yang diderita Indonesia selama masa penjajahan.
“Baru ada suatu research beberapa minggu lalu yang menceritakan bahwa selama Belanda menjajah kita, Belanda telah mengambil kekayaan kita senilai dengan uang 31 triliun dolar AS. Itu sama dengan 18 kali GDP kita sekarang, atau setara dengan 140 tahun anggaran nasional kita,” jelasnya.
Prabowo menyebutkan, selama masa penjajahan tersebut, Belanda bahkan menikmati posisi sebagai negara dengan PDB per kapita tertinggi di dunia. Sebaliknya, Indonesia mengalami penindasan dan perampasan sumber daya secara sistematis.
“Kalau kita sekarang berhasil menjaga kekayaan kita, mungkin GDP per kapita kita salah satu yang tertinggi di dunia,” tambahnya dengan optimisme.
Di akhir pidatonya, Prabowo mengingatkan pentingnya investasi pertahanan sebagai fondasi kedaulatan dan kesejahteraan.
Dengan semangat nasionalisme yang kuat, ia menegaskan bahwa Indonesia akan terus bekerja sama dengan negara lain, namun tetap memegang teguh prinsip tidak ingin dijajah kembali.
“Daripada dijajah kembali, lebih baik kita mati. Kita tidak mau disuruh-suruh oleh siapapun,” pungkasnya
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
RTM Salah Sebut Prabowo sebagai Jokowi di KTT ASEAN, Disebut Ceroboh
Roy Suryo Kritik Gibran: Acara Mancing di Hari Sumpah Pemuda Dinilai Tak Pantas
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Dituding Cari Muka ke Prabowo
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat