Namun, Rafih juga menyayangkan pernyataan tersebut karena secara tidak langsung menggambarkan perempuan sebagai objek yang bisa dipaksa.
"Sebagai perempuan, saya mempertanyakan urgensi dari pernyataan ini. Kalau sifatnya memaksa, atau bahkan dianggap sukarela, saya melihatnya kok serendah itu ya? Apalagi ini keluar dari Ahmad Dhani, seorang musisi yang juga punya anak perempuan dan istri," tuturnya.
Ia menilai pernyataan tersebut tidak sesuai dengan norma dan budaya yang berlaku di Indonesia. Menurutnya, seorang anggota DPR harus lebih bijak dalam menyampaikan pendapat yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Pernyataan yang enggak jelas, enggak punya dasar, dan enggak memiliki urgensi yang konkret seperti ini justru mempertanyakan nilai moral seorang anggota dewan. Seharusnya seorang anggota DPR memiliki kredibilitas dan menyampaikan gagasan yang benar-benar menjawab kebutuhan publik," tegas Rafih.
Lebih lanjut, Rafih menduga pernyataan Ahmad Dhani hanya sebatas gimmick politik yang lebih menguntungkan dirinya sendiri.
"Kalau saya melihat, pernyataan ini cuma gimmick semata. Solusinya apa? Apakah ada manfaat nyata bagi masyarakat secara umum? Kita juga masih tidak jelas soal itu," pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
KPK OTT di Banten: 5 Orang Ditangkap, Termasuk Oknum Jaksa Diduga Terlibat Pemerasan
KPK Ungkap Aliran Dana Non-Bujeter BJB ke Ridwan Kamil: Fakta & Perkembangan Kasus
Adimas Resbob Ditahan, Ancaman Hukuman 10 Tahun Penjara untuk Ujaran Kebencian Suku Sunda
Nadiem Copot 2 Pejabat Penolak Proyek Chromebook: Fakta Korupsi Rp2,1 Triliun