GELORA.ME - Aliansi Rakyat Menggugat Pertamax, yang terdiri dari 20 advokat, resmi mengajukan gugatan class action terhadap tiga lembaga terkait dugaan praktik yang merugikan negara dan masyarakat.
Gugatan ini ditujukan kepada:
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
- PT Pertamina (Persero)
- PT Pertamina Patra Niaga
Para advokat yang tergabung dalam aliansi ini di antaranya Sonny Pudjisasono, SH., James Simanjuntak, SH., Sucipto, SH., Ismail K. Umar, SH., dan Rully Sofyan, SH.
Mereka bertindak sebagai kuasa hukum bagi masyarakat pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) yang merasa dirugikan.
Dugaan Korupsi Rp 192,5 Triliun dalam Skandal Oplosan BBM
Sonny Pudjisasono mengungkapkan bahwa gugatan ini berkaitan dengan dugaan korupsi senilai Rp 192,5 triliun yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga beserta sejumlah pihak lainnya.
Skandal ini mencuat setelah ditemukan praktik pengoplosan Pertalite menjadi Pertamax, sehingga pengguna Pertamax merasa dirugikan selama bertahun-tahun.
"Blending Pertalite dioplos menjadi Pertamax, tetapi dijual dengan harga Pertamax. Ini jelas pembohongan publik dan tindakan penipuan yang sangat merugikan rakyat," tegas Sonny, yang juga dikenal sebagai pengacara dan politisi Partai Buruh.
Laporan ke Polisi dan Kejaksaan Segera Dilayangkan
Aliansi Rakyat Menggugat Pertamax berencana melayangkan laporan pengaduan (LP) ke Divisi Pengaduan Masyarakat (Dumas) Polri dan Kejaksaan pada Senin, 3 Maret 2025.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena berpotensi merugikan masyarakat luas, terutama pengguna BBM jenis Pertamax yang selama ini mengandalkan bahan bakar berkualitas untuk kendaraan mereka.
Dengan adanya laporan ini, diharapkan aparat penegak hukum dapat segera mengusut tuntas dugaan skandal BBM oplosan tersebut. ***
Artikel Terkait
SBY Klaim Bisa Meramal Masa Depan dengan Futurology, Prediksi BRICS Indonesia Terbukti
KPK Digugat Praperadilan Kasus Kuota Haji Yaqut Cholil Qoumas: Fakta & Kerugian Rp 1 Triliun
Amien Rais Klaim Jokowi Tidak Punya Ijazah, Tanggapi 8 Tersangka Baru
PDIP Bantah Keras Hoaks WA Hasto Soal Soeharto: Ini Faktanya