"Kami sadar, banyak pihak khawatir dan ketakutan dengan dukungan solid Demokrat, Pak SBY, Mas AHY, untuk Pak Prabowo sebagai Calon Presiden. Hanya, tolong jangan main kasar beginilah. Malu seharusnya main framing begini, pakai sebar hoax pula," ujar Herzaky.
Diberitakan, sebuah organisasi yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Lintas Pendiri Deklarator dan Kader (FKLPDK) mendeklarasikan dukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
Pada acara deklarasi yang dihelat di Jakarta Timur, Selasa (28/11/2023) ini dihadiri ratusan simpatisan FKLPDK.
Sahat Saragih selaku pemimpin FKLPDK untuk wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat memimpin acara deklarasi ini.
Di lokasi hadir juga ketua FKPLDK DPD Banten, MS Tarigan, ketua FKPLDK DPD Jakarta Haryoto dan Ketua FKPLDK DPD Jawa Barat Yulia Lahuda.
Dalam pidatonya Sahat Saragih yang mengaku kader Partai Demokrat.
Seremonial dukungan ini kemudian diresmikan melalui dokumen tertulis yang diserahkan kepada Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid.
Arsjad setelah berfoto sambil memegang dokumen tersebut.
Arsjad kemudian diberikan syal berwarna merah berlogo FKLDPK yang mirip dengan logo bintang Partai Demokrat.
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid dalam pidatonya menyambut baik dukungan tersebut.
Arsjad mengungkapkan target Ganjar-Mahfud cukup besar di Pilpres 2024 dengan menang satu putaran atau 54 persen suara.
Sementara itu terpisah Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengungkapkan tak mengenal nama Sahat Saragih yang mengaku kader Partai Demokrat tersebut.
Kamhar menegaskan partainya telah bersikap di Pilpres 2024.
Semua kader pasti dan loyal atas keputusan tersebut mendukung Prabowo-Gibran.
"Jadi bukan sekadar meragukan kekaderannya, jati diri sebagai kader pun tak ada padanya," kata Kamhar kepada Tribunnews.
FKLPDK sendiri sebelumnya mendeklarasikan mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Sahat Saragih di Rumah Besar Relawan 08, Slipi, Jakarta pada September lalu
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Dugaan Markup Proyek Whoosh Rp113 T: Benarkah Biayanya Berlipat Dibanding Kereta Cepat Arab Saudi?
Jokowi Buka Suara Soal Whoosh, Fokus Atasi Macet Tapi Diam Soal Isu Markup & Utang
Alasan Jokowi Pecat Andrinof Chaniago: Whoosh yang Bikin Ruwet!
Freddy Damanik Buka Suara: Isu Mark Up Whoosh Cuma Alat Politik Serang Jokowi