Al Fatih mengatakan, mewakili daerah-daerah luar Jawa, menjadi kekuatan Yusril dibandingkan tokoh lain. Apalagi, posisi masyarakat Melayu dalam kasus Rempang yang salah urus, juga menjadi nilai tawar bagi Yusril.
"Ia orang Melayu campuran Minangkabau yang lahir dan dibesarkan di Belitung. Ini penting sebagai simbol perekat persatuan dan kesatuan bangsa kita yang majemuk," terangnya.
Apalagi dengan fakta secara kultural, lanjutnya, sosok Prabowo adalah seorang Jawa. Sehingga, kombinasi Prabowo-Yusril bisa diibaratkan Dwi Tunggal Soekarno-Hatta, Jawa dan luar Jawa.
"Jadi, kalau tidak mau kita terjebak seolah meniadakan peran luar Jawa dalam pendirian dan Pembangunan negeri ini, Prof. Yusril adalah figur yang paling kuat mewakili kekosongan representasi itu," pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Popularitas Purbaya Yudhi Sadewa Anjlok? Ini Peringatan Keras Pengamat Politik
KPK Wajib Periksa Jokowi dan Luhut Terkait Korupsi Whoosh? Ini Kata Pengamat
Prabowo Diminta Tak Lindungi Jokowi & Luhut: Analisis Dampak dan Konsekuensi Politik
Analisis Peluang Kemenangan Prabowo di Pilpres 2029: Nyaris Tanpa Lawan Tanding?