Meskipun mengaku tak mengetahui konteks dari omongan Jokowi, Deddy menilai jika pernyataan Jokowi yang mengklaim memiliki sejumlah data parpol dari intelijen tersebut bisa menjadi hal yang negatif.
"Bagi kami pernyataan itu, bahwa presiden mendapatkan informasi dari institusi intelijen yang berada di bawah kendali negara, di bawah kendali presiden tentang jeroannya partai politik, menurut saya itu negatif," tutur Deddy.
"Menurut kami itu tidak baik dalam rangka penguatan masyarakat sipil. Ini sangat berbahaya," imbuhnya.
Kendati demikian, Deddy juga turut menyinggung soal partai-partai genit yang sering kali mendekati Jokowi untuk meraup elektabilitas.
"Kecuali itu tadi, partai-partai memang genit. Numpangin presiden, jadi benalu biar bisa besar dikit," jelas Deddy.
Lebih lanjut, Deddy mengujarkan bahwa pernyataan Jokowi tak pernah dilakukan secara spontan.
"Dalam soal konteks komunikasi politik, presiden itu tidak pernah spontan ya, kalau menurut saya. Presiden itu kalau bicara selalu terukur, itu sangat jelas," pungkasnya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Jaksa Agung Mutasi Nurcahyo ke Kajati Kalteng, Ini Profil dan Kasus Besar Nadiem yang Pernah Ditanganinya
Polisi Gadungan Asal Magetan Tipu Perempuan Tuban Rp 170 Juta Lewat Modus Pacaran, Ini Barang Buktinya
Perbedaan Mendasar Kasus Ira Puspadewi dan Tom Lembong: Analisis Lengkap
Muhammad Kerry Bantah Ayahnya Riza Chalid Terlibat Korupsi Pertamina Rp285 Triliun