“Maka konsekuensinya, Demokrat tidak boleh “menjomblo lama. Dan ini menjadi tantangan serius, karena keputusan harus segera diambil atau menghadapi konsekuensi legal formal,” tegas Khoirul.
Diketahui sebelumnya, Partai Demokrat telah memilih keluar dari koalisi perubahan yang dibangunnya bersama Nasdem dan PKS.
Keputusan tersebut diambil oleh Demokrat paska Anies dan Nasdem menggandeng Cak Imin sebagai bacawapres Anies.
Demokrat juga memutuskan untuk mencabut dukungannya terhadap Anies Baswedan dalam pilpres 2024, karena merasa tersakiti oleh langkah yang diambil Anies Baswedan.
Saat ini partai Demokrat belum memutuskan untuk bergabung dengan kubu Ganjar maupun Prabowo, atau membentuk poros baru.
Menurut juru bicara Demokrat, Jansen Sitindaon, saat ini partainya masih akan memepersiapkan rapat pleno yang akan dipimpin oleh ketum AHY.
Rapat pleno tersebut menurut Jansen akan menampung usulan-usulan dari DPD di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Usulan-usulan tersebut kemudian akan dibawa dalam rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat sebagai pertimbangan penentuan langkah selanjutnya.(*)
Sumber: kilat
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Dituding Cari Muka ke Prabowo
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat
Rismon Sianipar Klaim Prabowo Tahu Soal Ijazah Gibran: Fakta dan Perkembangan Terbaru
Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: DPR Dukung KPK Usut Tuntas