Politikus asal Sumatera Utara yang juga menjabat Sekretaris DPP Partai Demokrat ini menegaskan, landasan kerja sama ini ditandai dengan beberapa kesepakatan. Di antaranya Anies sudah memilih AHY sebagai cawapres sejak 14 Juni. Keputusan ini sudah disampaikan kepada para pimpinan parpol dan diterima. Ini ditegaskan lagi dengan memo tertulis pada 25 agustus yang juga sudah dijawab oleh AHY.
Di sisi lain, Muhaimin Iskandar juga bukan pilihan Anies. Sebab, hal ini tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Anies mengenai cawapresnya.
“Anies-Muhaimin Iskandar adalah pilihan Surya Paloh yang diterima begitu saja oleh Anies, tanpa konsultasi dengan pimpinan parpol-parpol lainnya,” ujarnya.
Ketidakhadiran PKS pada acara deklarasi Anies-Muhaimin Iskandar menjadi salah satu bukti bahwa penetapan pasangan tersebut tanpa konsultasi dengan pimpinan parpol lain.
“Para pengamat yang kritis seperti Rocky Gerung bahkan sampai mengatakan Surya Paloh dan Anies bukan hanya mengkhianati Demokrat tapi juga semangat perubahan rakyat,” pungkasnya.
Sumber: RMOL
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Dituding Cari Muka ke Prabowo
KPK Diminta Usut Tuntas Kasus Whoosh, Libatkan Mantan Pejakat
Rismon Sianipar Klaim Prabowo Tahu Soal Ijazah Gibran: Fakta dan Perkembangan Terbaru
Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: DPR Dukung KPK Usut Tuntas