"Dia tidak lagi melakukan kinerja-kinerja yang dengan perspektif solutif bagaimana melakukan pembenahan, bagaimana melakukan penguatan kinerja dan lain-lain. Dia tidak lagi berorientasi pada itu, tapi dia berorientasi kira-kira pasar ini ingin melihat sosok calon seperti apa. Nah itu lah yang kemudian dia ikuti," ujar Kang Tamil akrab disapa.
Sambung dia, alih-alih Erick Thohir menggunakan langkah-langkah solutif untuk mengganti direksi-direksi BUMN yang tidak produktif, tapi malah melaporkan para direksi yang terindikasi korupsi ke aparat penegak hukum.
"Tujuannya apa? Tujuannya hanya untuk menggapai simpati publik, sehingga memperkuat elektoralnya. Jadi ini semua hanya tujuan politis," tegasnya.
Melihat itu, Kang Tamil menilai, tidak elok seorang menteri memiliki syahwat untuk maju sebagai capres-Cawapres. Seharusnya, menurut dia, Erick meninggalkan jabatan menteri jika ingin jadi capres-cawapres.
"Jangan menggunakan jabatan itu untuk sebesar-besarnya kepentingan politik. Ini kan jelas kepentingan politik," pungkas Kang Tamil.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Anies Bongkar 5 Fakta Pengangguran yang Tak Terungkap, Sindir Data Prabowo: Mungkin Tak Lengkap!
KPK Dituduh Tak Berani Usut Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Ternyata Ini Dalang di Baliknya
Ekonom Tantang Menkeu Purbaya Turunkan PPN & Cukai: Solusi Atasi Daya Beli atau Bencana Negara Zombie?
KPK Didorong Periksa Jokowi & Luhut, Ini Fakta Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh