Jokowi juga berpesan jangan sampai ada berita bohong hingga ujaran kebencian seperti yang terjadi pada Pemilu sebelumnya. Secara khusus, Jokowi juga menyoroti banyaknya fitnah dan ujaran kebencian yang merebak di media sosial.
"Namanya pesta demokrasi. Oleh sebab itu, jangan ada lagi ujaran kebencian. Jangan ada lagi berita bohong," tegas Jokowi.
"Banyak itu di Pemilu Pemilu sebelumnya (hoaks maupun ujaran kebencian) terutama di medsos di media sosial. Jangan lagi ada fitnah-fitnahan. Sekali lagi, jangan lagi ada fitnah-fitnahan, terutama di medsos," lanjut Jokowi.
Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi juga mengaku sering geleng-geleng saat membaca media sosial. Bagaimana tidak, ia kerap menemukan fitnah hingga hoaks terkait Pilpres 2024 yang disebarkan warganet.
"Saya kalau baca medos itu kadang-kadang geleng-geleng. Kok ya kayak ngeten, sami-sami sederek, sami-sami sedulur, nggih mboten? Apalagi atas nama agama, ini tidak boleh terjadi! Apakah bapak ibu setuju?" tandas Jokowi.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Polda Metro Bantah Klaim MAF: Bukan Anak Propam, Mobil Bukan Sitaan
Syahganda Bongkar Konsekuensi Jokowi Dijuluki Politisi Jalanan di Forum Bloomberg
Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Global Bloomberg, Siap Pidato Bahasa Inggris
Transformasi PSI 2029: Dari Partai Jelita ke Jelata, Strategi Menuju Pemilu