GELORA.ME - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Wana Alamsyah menyoroti besarnya anggaran yang dikeluarkan oleh Polri untuk membeli amunisi gas air mata dengan total 868 ribu peluru yang nilainya mencapai Rp1,1 Triliun. Menurutnya, besarnya anggaran patut dipertanyakan sebab diketahui beberapa tahun belakang aparat kepolisian justru melontarkan gas air mata yang sudah kedaluwarsa.
“Ini yang juga menjadi salah satu catatan penting sebenarnya bagaimana kemudian pengelolaan aset yang dilakukan oleh kepolisian,” kata Wana dalam acara diskusi publik yang diselenggarakan secara daring, dipantau dari Jakarta, Minggu (9/7/2023).
Wana mencermati, pola pembelian gas air mata yang dilakukan oleh Polri sejak 2013 hingga 2022 terjadi peningkatan yang signifikan di tahun 2017. Hal ini lantaran di tahun 2017, terjadi lonjakan tajam dalam pengadaan perlengkapan gas air mata yang di tahun-tahun sebelumnya hanya terjadi satu sampai tiga kontrak dalam setahun, namun di tahun 2017 telah terjadi 15 kontrak pengadaan gas air mata dengan nilai Rp557,4 Miliar.
“Ini yang menjadi pertanyaan besar sebenarnya mengapa hal tersebut terjadi dan pada akhirnya publik pun tidak dapat mengetahui alasan di balik pembelian gas air mata ini urgensinya apa,” ujar Wana.
Artikel Terkait
KPK Ungkap Aliran Dana Non-Bujeter BJB ke Ridwan Kamil: Fakta & Perkembangan Kasus
Adimas Resbob Ditahan, Ancaman Hukuman 10 Tahun Penjara untuk Ujaran Kebencian Suku Sunda
Nadiem Copot 2 Pejabat Penolak Proyek Chromebook: Fakta Korupsi Rp2,1 Triliun
KPK Geledah 3 Lokasi & Amankan Dokumen Kasus Suap Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya