Dia mengingatkan kepentingan nasional atau national interest, tidaklah sama dengan kepentingan politik seorang Presiden atau kepentingan politik parpol atau pihak manapun.
SBY menyampaikan demikian dengan merujuk banyak literatur yang mendefinisikan kepentingan negara dalam tingkatan.
"Mulai yang bersifat hidup matinya sebuah negara (survival interest), disusul dengan kepentingan negara yang vital (vital interests) dengan kepentingan besar (major interests) dan seterusnya," ujar SBY.
Ia pun merincikan misal soal terjaminnya keselamatan, kedaulatan dan keutuhan NKRI misalnya itu adalah survival interests. Lalu, terlindunginya keamanan negara dan terjaganya ekonomi nasional sering
diidentikkan dengan vital interest.
"Jadi, kalau mengatakan bahwa cawe-cawe itu demi kepentingan bangsa dan negara perlulah rakyat Indonesia diyakinkan bahwa cawe-cawe Presiden Jokowi benar-benar demi kepentingan bangsa dan negara," kata SBY.
Bagi dia, rakyat perlu diyakinkan soal maksud cawe-cawe ala Jokowi. Sebab, rakyat nanti sebagai suara pemilih calon RI-1 di 2024.
"Karena dalam Pilpres mendatang rakyatlah yang akan memilih presiden mereka untuk periode 5 tahun ke depan. Bukan Presiden, bukan MPR, bukan partai politik," sebut SBY.
Sumber: viva
Artikel Terkait
KPK Ungkap Aliran Dana Non-Bujeter BJB ke Ridwan Kamil: Fakta & Perkembangan Kasus
Adimas Resbob Ditahan, Ancaman Hukuman 10 Tahun Penjara untuk Ujaran Kebencian Suku Sunda
Nadiem Copot 2 Pejabat Penolak Proyek Chromebook: Fakta Korupsi Rp2,1 Triliun
KPK Geledah 3 Lokasi & Amankan Dokumen Kasus Suap Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya